webnovel

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · Fantasy
Not enough ratings
225 Chs

ungkapan Steve

(Victoria Pov)

Aku dan Steve masih berpelukan dalam selimut tebal, ini sudah siang tapi kami sama-sama tidak mau bangun. aku memainkan dadanya dan mengelusnya dengan lembut, dia yang merasakan hal itu hanya tertawa geli sesekali.

"Steve, apakah aku boleh Bertanya sesuatu?." Ucapku membuka pembicaraan padanya.

"Tentu, ada apa?." Tanyanya lagi.

"Kenapa kau cukup sopan padaku? lebih tepatnya, aku merasa kau selalu sopan pada setiap wanita yang kau temui." Ini adalah Pertanyaan sederhana yang terkadang aku pikirkan.

"Aku menghargai wanita seperti menghargai ibuku, lalu tentang dirimu. Kau punya sifat yang mirip seperti ibuku." Ujarnya lagi.

"Oh ya? aku cukup tersanjung dengan hal itu, apakah aku cantik Seperti ibumu?." Tanyaku lagi.

"Ya.. sangat cantik." Katanya sambil mengecup keningku.

"jadi kau melihat aku seperti melihat ibumu?." Aku masih mau mendengarkan dia memuji diriku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com