"Kenapa belum tidur sayang?" Suara Bella mengagetkan Thea yang masih terjaga dengan laptop di depannya. Dia terdiam, duduk di samping jendela yang mengarah pada mansion keluarga Afka.
"Belum mengantuk Mom," jawab Thea sembari mencekal bukunya erat-erat dengan pandangan yang terus mengarah pada luar jendela.
Bella melirik jam dinding. Sudah pukul dua belas malam. Seolah dapat membaca pikiran putrinya, Bella mendekat. Duduk di samping Thea dan mendekap sang putri dari samping.
"Kau mengkhawatirkan Arion?" Thea tersentak mendengarnya. Dia terdiam selama beberapa saat. Ragu untuk menjawab. Pada akhirnya, gadis itu mengiyakan. Lagipula tak ada salahnya mencoba jujur dengan ibu kandungnya sendiri.
Bella terkekeh. Mengusap rambut Thea dengan lembutnya. "Mungkin Bunda berhutang banyak pada Arion." Kata Bella membuat Thea sedikit kebingungan.
"Bunda meminjam uang darinya? Untuk apa? Aku bisa meminta uang Arion kapanpun." Balas Thea dengan wajah polos.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com