Entah darimana keberaniannya,mata Afka terkunci pada bibir Ghirel. Dia ingin mencium gadis itu. "My Princess,bolehkah aku mencium kamu?"tanya Afka.
Ghirel tersenyum lalu menutup bibirnya menggunakan tangan. Dia menggeleng pelan,"ingat Siska,Af!"kata Ghirel mengingatkan.
Afka segera menyadarkan dirinya. Dia merutuki dirinya sendiri yang bertindak ceroboh. Untung saja Ghirel tidak terbuai,entah apa yang akan terjadi jika gadis itu meng-iyakan. Afka selalu lemah hati dan hasratnya saat di dekat Ghirel.
"Hehe,maaf..."Afka cengengesan lalu mundur beberapa langkah membuat jarak antara keduanya. Dia merasa sangat malu sekarang,wajahnya pasti sudah memerah seperti kepiting rebus.
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com