webnovel

Ghost Hunter: The Blood and River

Berawal dari pertemuan mereka di Senior High School membuat mereka kini menjalin sebuah persahabatan yang penuh dengan misteri, teror, ancaman, dan tantangan yang berbahaya. Awalnya, mereka menjalankan sebuah misi karena rasa penasaran akan sekolah baru mereka. Namun rasa penasaran mereka membawa mereka menuju misi-misi selanjutnya yang dipercayakan oleh Kepala Polisi Park secara rahasia kepada mereka hingga membuat mereka menjadi seorang detektif. Ini adalah kisah petualangan 12 pemuda tampan yang dibumbui dengan nuansa horor yang kental di dalamnya. ***** “Berhenti sekarang sebelum semuanya terjadi.” “Kalian semua akan mati saat jam 11 malam.” “Kami sudah menyatu, dan aku adalah bagian dari dirinya.” “Sepertinya begitu. Kita semua akan mati jika kita gagal dalam misi kali ini.” ============================ WARNING! Di sini aku hanya meminjam nama tempatnya saja. Cerita ini hanya fiksi dan murni dari pemikiran penulis. Jadi ini tidak nyata. Tempatnya mungkin nyata dan kalian beberapa mungkin ada yang tahu. Tapi kejadian yang ada di cerita ini hanya karangan penulis belaka. Jadi jangan ada yang menyamakan kejadian yang ada di tempat ini sama dengan kenyataannya. Karena itu berbeda. Dapat dipahami kan? I'm just borrowing the name of the place here. This story is only fiction and purely from the author's thoughts. So this is not real. The place may be real and some of you may know. But the events in this story are only the work of the author. So don't equate what happened in this place with reality. Because it's different. Can it be understood?

Kiimkimm267 · Terror
Classificações insuficientes
216 Chs

Lorong Gaib

Richard yang baru saja pulang dari mengerjakan tugas kelompok, dia melihat orang-orang yang pernah dia lihat dulu yang tak lain adalah teman-teman kembarannya. Karena penasaran, Richard diam-diam mengikuti teman-teman kembarannya itu. Mulai dari memasuki gang sempit di samping kiri Kyunghee Junior High School, melihat mereka bersembunyi di balik pohon besar depan kelas 3A yang Richard tidak tahu kenapa mereka bersembunyi di sana, sampai di sebuah lorong sempit di Kyunghee Senior High School.

Awalnya Richard ingin mengikuti teman-teman kembarannya itu masuk ke dalam tapi melihat satu persatu teman-teman dari kembarannya itu menghilang, Richard mengurungkan niatnya untuk mengikuti mereka masuk ke dalam dan berakhir menelepon kembarannya. Tidak lama kembarannya datang bersama Baek Ho, Kyung Ji, Se Joon, Jong Min, Min Soo, Dae Hyun, Yi Xing, dan Jun Myeon.

"Kamu yakin melihat mereka memasuki lorong ini?" Tanya Chan Bin

"Aku yakin." Jawab Richard

"Darimana kamu tahu mereka masuk ke dalam lorong ini?" Tanya Chan Bin

"Aku mengikuti mereka." Jawab Richard

"Ngapain kamu ngikutin mereka?" Tanya Chan Bin lagi

"Karena aku penasaran, ngapain mereka malem-malem memasuki gang sempit dan berakhir di sekolah Kyunghee Junior High School. Jadi aku mengikuti mereka sampai ke sini." Jawab Richard

"Terus apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Dae Hyun

"Ya selametin mereka lah! Kok kamu bodoh banget sih jadi orang!" Sahut Baek Ho

"Ya nggak usah marah-marah juga kali. Sakit nih telingaku mendengar kamu berteriak." Balas Dae Hyun

"Bodo amat." Sahut Baek Ho

"Udah. Jangan berantem dulu. Mendingan kita mikir gimana caranya membuat mereka keluar dari lorong gaib ini." Sahut Kyung Ji

"Lorong gaib?" Tanya Yi Xing

"Iya. Mereka memasuki lorong gaib. Lorong yang menghubungkan antara dunia manusia dan dunia gaib. Konon, siapapun yang berani memasuki lorong gaib ini tidak akan pernah bisa keluar. Maka dari itu di sini di beri peringatan agar tidak ada seseorang pun yang masuk ke dalam." Sahut Kyung Ji

"Mereka bodoh apa gimana sih. Udah tahu ada peringatan, malah main masuk aja. Kalau kayak gini kan barabe urusannya." Sahut Jun Myeon

"Dari pada kalian banyak bicara. Mending kalian bantuan aku mikir, gimana caranya mengeluarkan mereka dari lorong gaib ini." Sahut Min Hoo

Mereka semua terdiam. Mereka tengah memikirkan cara untuk mengeluarkan teman-teman mereka dari lorong gaib ini.

Jika mereka ikut masuk yang ada mereka juga ikutan terjebak, padahal tujuan utama mereka ke sini itu buat bantuin teman-temannya keluar dari lorong gaib ini.

"Aku punya ide." Sahut Jong Min

"Apaan?" Tanya Se Joon

"Gimana kalau kita bikin kayak tali gitu. Kita saling berpegangan tangan, dan orang yang berada di barisan paling depan itu narik mereka satu persatu buat keluar dari lorong gaib itu. Tapi jangan ada yang ngelepas pegangannya. Apapun yang terjadi, pegangannya nggak boleh terlepas." Sahut Jong Min

"Maksudnya kita semua berjejer terus berpegangan tangan dan salah satu dari kita harus narik mereka keluar?" Tanya Chan Bin

"Iya. Gimana?" Tanya Jong Min

"Kalau menurutku itu terlalu beresiko. Mending kita bisa keluar, lah kalau nggak? Kita juga bisa ikutan terjebak di dalam." Sahut Jun Myeon

"Daripada kita yang jadi tali, mending kita pake tali beneran aja. Suruh mereka buat megang tali itu lalu kita tarik." Sahut Yi Xing

"Pinter juga kamu. Ayo kita coba!" Sahut Baek Ho

Mereka mulai mencari tali di gudang buat narik teman-teman mereka yang terjebak di lorong gaib.

Setelah talinya ketemu, mereka mulai melempar tali itu masuk ke dalam.

Sementara Joon Oh, Jin Gu, Yoon Jse, In Seok, Tae Oh, Min Gi, Jung In, Hwang Bin, Daniel, Hyun Gi, Beom Gi, dan Andrew lagi mencari cara buat keluar dari lorong sempit itu. Sampai mata mereka menangkap sebuah tali yang tergeletak di tanah.

"Tali apaan tuh?" Tanya Min Gi

Jung In yang penasaran dengan tali itu langsung menarik tali itu dan secara otomatis tubuhnya ikutan tertarik, dia memegang tangan Joon Oh dan Joon Oh langsung memegang tangan Jin Gu begitu seterusnya sampai Beom Gi memegang tangan Andrew.

Mereka masih tertarik tali itu sampai mereka bisa keluar dari lorong itu dan jatuh bersama-sama ke lantai.

"Sialan, pantatku sakit banget." Umpat Chan Bin

"Sialan kalian semua. Main narik rame-rame aja tuh tali. Satu-satu kali nariknya, kan kita nggak jatuh kayak gini. Sakit tahu nggak!" Omel Baek Ho

"Hooh. Untung aja kita semua kuat buat narik kalian semua." Sahut Kyung Ji

Dua belas pemuda itu hanya nyengir.

"Maaf. Aku kaget waktu katarik jadinya aku narik Joon Oh dan yang lainnya juga ikutan ketarik." Sahut Jung In

"Oh iya, ngapain kalian semua ada di sini?" Tanya Joon Oh

"Kembaran Chan Bin melihat kalian masuk gang sempit deket Kyunghee JHS, jadinya di mengikuti kalian dan berakhir kalian semua yang kejebak di lorong gaib ini." Jawab Kyung Ji

"Lorong gaib?" Tanya Tae oh tidak mengerti

"Nanti aku ceritakan. Tapi nggak di sini. Kita harus segera pergi dari tempat ini. Ayo. Sebelum satpam nemuin kita rame-rame masuk sekolah ini tanpa izin." Sahut Kyung Ji

Mereka pun langsung bergegas pergi dari tempat itu. Jam sudah menunjukkan pukul 04.36 AM dan sebentar lagi gerbang sekolah akan di buka. Iya, gerbang sekolah biasanya di buka sangat pagi. Hal itu di lakukan agar pekerja bisa bersih-bersih dulu di sana sebelum jam masuk.

Mereka keluar lewat jalan yang sama dengan pertama mereka masuk yaitu lewat gudang Kyunghee JHS. Setelah berhasil keluar, mereka kembali melalui gang sempit.

"Hallo, pangeran!" Sapa Hyuna yang tiba-tiba muncul di depan Yoon Jae

Yoon Jae yang melihat kemunculan Hyuna langsung terkejut dan menatap tajam wanita itu. "Bikin kaget tahu." Bisik Yoon Jae

Hyuna hanya nyengir. "Maaf."

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Jung In dengan berbisik

"Iya. Aku baik-baik saja kok." Sahut Hyuna

"Tapi kok kamu ngomongnya bisik-bisik yah?" Tanya Hyuna bingung

"Karena ada temen-temenku yang lain. Kalau mereka tahu aku ngomong sama hantu, bisa mereka ketakutan." Sahut Jung In

"Oh, begitu. Oh ya, temen-temenmu ganteng-ganteng semua yah." Kagum Hyuna melihat sekumpulan pemuda tampan yang berjalan di belakang Jung In dan yang lainnya

"Ganjen banget jadi hantu." Sahut Yoon Jae sinis

Hyuna langsung nyengir. "Tapi lebih gantengan kamu kok pangeran. Jadi jangan cemburu yah." Ucapnya

"Nggak ada gunanya aku cemburu sama hantu sepertimu." Sahut Yoongi datar

"Ish. Nyebelin banget sih." Ucap Hyuna kesal sendiri dengan jawaban Yoon Jae

"Hei, Jeon. Bukain dong tutup botolnya. Aku mau tidur di dalem. Hoaamm~" Ucap Hyuna dengan mata yang mengantuk

"Berhenti memanggilku, Jeon. Sialan!" Umpat Jung In lalu membuka tutup botol yang dia pegang dan Hyuna langsung masuk ke dalam

"Ngapain kamu masuk lagi?!" Tanya Ji Yeon dengan nada ketus

"Mau ngajak kamu berantem. Ya mau tidur lah. Berisik banget sih." Sahut Hyuna

"Ck. Sempit tahu. Sanaan nggak!" Sahut Ji Yeon yang berusaha mengusir Hyuna dari sampingnya

"Bodo amat yah. Aku tidur. Bye." Sahut Hyuna dan dia langsung terlelap

*****

At 06.52 AM KST

Class Room

Joon Oh, Jin Gu, Yoon Jae, In Seok, Tae Oh, Min Gi dan Jung In sudah berada di dalam kelas. Mereka duduk melingkar di lantai bagian belakang yang kosong dan tidak ada kursi bersama teman-teman mereka yang udah menyelamatkan mereka malam tadi.

"Jadi apa maksud kamu semalam?" Tanya Joon Oh

"Lorong gaib itu maksudnya?" Tanya Kyung Ji

"Iya. Bisa kamu jelaskan tentang lorong itu?" Tanya Jin Gu

"Nama lorong yang kalian masuki tadi malam itu adalah lorong gaib. Di sana lah sumber dari suara musik yang selama ini kita dengar. Jika kita terpengaruh dengan suara musik yang terdengar itu maka kita akan terbawa ke dalam lorong gaib itu dan akan menghilang selama 3 hari. Setelah 3 hari menghilang, maka kita akan meninggal. Siapapun yang berani memasuki lorong gaib itu, maka tidak ada seorang pun yang bisa keluar." Jelas Kyung Ji

"Untung aja kalian semua bisa kita selametin. Bisa-bisa kalian semua akan mati dalam 3 hari ke depan." Sahut Jun Myeon

"Lagian kalia semua kenapa nekat banget memasuki lorong itu? Udah tahu ada peringatannya, masih aja kalian masukin." Sahut Jong Min

"Kita hanya penasaran aja sama lorong itu." Sahut Jung In

"Lagipula kalian kan datang buat nyelametin kita jadi kita nggak jadi mati 3 hari ke depan." Sahut Min Gi nyengir

"Beruntung kalian Richard malam tadi mengikuti, kalau nggak mati kalian semua." Sahut Baek Ho

Tujuh pemuda itu hanya nyengir mendengar omelan Baek Ho.

"Tapi aku masih penasaran dengan lorong gaib itu. Kenapa lorong itu ada di sana?" Tanya Yoon Jae

"Lorong itu sudah ada sebelum sekolah ini berdiri. Dulu sekolah ini adalah sebuah hutan yang di ubah menjadi sekolahan. Mereka membangun sekolahan ini dan mendirikan satu persatu ruangan. Tapi ada yang aneh selama pembangunan itu. Mitos mengenai adanya jalan penghubung antara dunia manusia dan dunia gaib ini memang sudah ada sejak lama, tapi banyak yang tidak mengetahuinya dan tidak percaya dengan mitos itu. Tapi para pekerja yang membangun sekolah ini akhirnya percaya." Jelas Kyung Ji

"Waktu itu mereka melakukan percobaan pada sebuah kayu. Ketika mereka meletakkan sebuah kayu di tanah yang merupakan bagian dari dunia gaib, kayu itu tiba-tiba menghilang. Mereka melakukan itu berulang tapi kayu itu selalu menghilang begitu pula batu batanya. Akhirnya mereka mempersempit ruangannya dan tidak mengikut sertakan tanah yang menurut mereka aneh." Lanjut Kyung Ji

"Lalu mereka mendirikan ruangan lainnya di samping tanah yang menjadi jalan penghubung anatara dunia gaib dan dunia manusia. Untungnya tanah yang merupakan jalan penghubung itu cukup kecil, jadi tidak banyak memakan tempat. Maka dari itu jadilah lorong gaib dan diberi peringatan." Lanjut Kyung Ji lagi

"Kamu tahu darimana semua itu?" Tanya Yoon Jae

"Seperti yang aku katakan tadi, itu sudah menjadi mitos. Banyak yang mengetahui dan banyak juga yang tidak mengetahui mitos itu. Aku diceritakan nenekku mengenai mitos itu dan diberikan peringatan agar jangan sesekali masuk ke dalam dunia gaib ketika nenekku tahu kalau aku ingin melanjutkan pendidikan di sini. Bagi mereka yang mengetahui tentang mitos ini, sebagian ada yang percaya dan sebagian lainnya tidak percaya dengan adanya mitos ini." Sahut Kyung Ji

"Aku awalnya tidak percaya dengan mitos itu, sampai akhirnya aku kehilangan kakakku di lorong itu dan baru di temukan 3 hari setelahnya baru aku percaya dengan mitos itu." Sahut Jun Myeon

Tujuh pemuda itu terdiam mendengar penjelasan Kyung Ji. Lorong gaib itu semakin membuat mereka penasaran, terlebih Jung In. Dia semakin penasaran dengan jalan yang menjadi penghubung antara dunia manusia dan dunia gaib itu.

"Kenapa bisa ada jalan penghubung antara dunia manusia dan dunia gaib?" Tanya Jung In

"Aku tidak tahu. Tapi yang jelas, kalian jangan lagi memasuki lorong itu. Itu bahaya buat kalian semua." Sahut Jun Myeon

"Nggak janji. Karena kita harus mengembalikan hantu anak kecil yang kita tangkep di lorong gaib itu." Sahut Joon Oh

"Joon Oh!" Ucap In Seok melototi Joon Oh karena mendengar ucapannya barusan

Seolah sadar dengan ucapannya, Joon Oh langsung menutup mulutnya.

"Hantu anak kecil?" Tanya Se Joon

"Kalian nangkep hantu anak kecil itu?" Tanya Jong Min

"Bener-bener nekat kalian semua." Sahut Dae Hyun

"Ngapain kamu nangkep hantu anak kecil itu?" Tanya Yi Xing

"Kita... kita... kita..." Jin Gu bingung mau menjawab pertanyaan Yi Xing, sampai akhirnya bel masuk berbunyi dan menyelamatkan mereka dari pertanyaan mematikan Yi Xing

Mereka bernafas lega karenanya. Semua pemuda yang berkumpul di belakang itu langsung kembali ke tempat duduk masing-masing. Lalu pelajaran pun akhirnya dimulai.

bersambung...