Berjalan bersama gadia cantik memang menyenangkan, apalagi jika gadis itu saat ini sangat kesal dan wajah agak cemberutnya sangat lucu.
Adam melirik Sona yang ada disebelahnya dan berkata, "Dia...anggotamu?"
"...Anggotaku."
"Namanya?"
Sona berhenti dan menatap Adam dengan pandangan kesal, "Bertanya lagi akan membuatku semakin pusing. Sungguh, ini kali pertama aku melihat fenomena seperti ini hanya karena laki-laki. Katakan, menurutmu bagaimana dia bisa pingsan saat menguping di pintu?"
"...Dia melihatku, dan pergi ke kamar itu. Sama seperti Tsubakki dia langsung pingsan saat bersandar di pintu."
"....Masuk akal...." kata Sona datar.
Adam mengangkat bahunya tak berdaya dan berpikir, 'Sona ternyata lebih mudah diajak bicara dibanding Rias.'
Hanya berjalan beberapa menit, Adam akhirnya sampai didepan pintu ruang kelasnya. Sona saat ini sudah pergi meninggalkan Adam, dia beralasan bahwa banyak tugas OSIS yang belum diselesaikan.
"Permisi."
Semua tatapan menuju pada Adam, baik laki-laki dan perempuan. Sedangkan untuk guru perempuan di podium saat ini...menahan tatapan agar tidak memandang Adam.
Adam menghela nafas dan menggunakan kembali cadarnya. "Namaku Adam Smith, pindahan dari Amerika. Mohon saran dan nasihat selama aku disini."
"..."
Semuanya diam dan Adam juga tidak mau menunggu disana diam berdiri. Dia langsung mengambil tempat duduk kosong dan bertingkah seolah tidak ada yang terjadi. Melihat sekeliling, Adam juga melihat ada Issei disana, yang artinua dia di kelas yang memang dia tuju.
*Bang*
"Itu dia!"
"Itu benar-benar dia! Ahh, aku senang berada di kelas ini? Bahkan Kiba-kun tidak bisa dibandingkan dengannya!"
"..."
Adam kaget dengan perubahan suasana yang hening menjadi berisik ini, tapi dia hanya tersenyum samar dibawah cadarnya.
.....
Kegiatan sekolah akhirnya berakhir dengan Adam harus menghadapi banyak Gadis-gadis di seluruh sekolah, lebih tepatnya menghindari.
Berjalan tanpa tujuan sampai akhirnya dia juga melihat Issei yang berjalan menuju taman. Tersenyum jahat, Adam mengikutinya tanpa diketahui.
*Blush*
Benar saja, saat dia menunggu bebetapa menit, perut Issei ditusuk oleh malaikat jatuh laki-laki.
Darah Issei mengalir sekali lagi, tapi tiba-tiba lingkaran sihir merah terbentuk disebelah Issei yang baru saja kehilangan kesadaran.
Dari lingkaran sihir muncul empat sosok yang terdiri dari satu laki-laki dan tiga perempuan yang menawan.
Adam juga memutuskan untuk keluar dan mengagetkan mereka, "Yah, nasib Issei sangat buruk bukan? apakah ini pemilik Longinus? dan itu..."
"Adam-kun, kenapa kau ada disini?" tanya lelaki tampan berambut pirang dan bermata biru sambil memegang pedang dipinggangnya menyela Adam.
Adam melambaikan tangannya, "Yaho, Kiba dan Rias, kita bertemu lagi. Dan halo...Dua wanita cantik lainnya. Untuk saat ini kalian urus gagak itu. Aku akan menyembuhkan Issei."
"SIAPA YANG KAU PANGGIL GAGAK, HAH?!"
Malaikat jatuh itu segera membuat tombak yang mana dihiraukan oleh Adam sama sekali. Tiga orang disamping Rias ingin memblokir tombak itu, tapi Ruas menahan mereka.
Adam tidak peduli dengan serangan itu dan menyembuhkan Issei. Saat tombak itu mendekati wilayah 3 meter dari Adam, tombak cahaya itu menghilang ke ketiadaan.
"Tidak mungkin?!" (4x)
"Sudah kubilang, gagak tetaplah gagak. <Berbalik pergi dan tusuk dirimu sampai mati. >"
Saat suara Adam yang acuh tak acuh keluar, malaikat jatuh itu tiba-tiba berbalik dan menusuk dirinya menggubakan tombak cahaya yang dia buat sampai mati.
Rias dan kelompoknya kaget melihat ini, tapi mata Rias sangat cemerlang sekali lagi dan ingin mengundang Adam ke anggota kebangsawanan iblisnya.
Adam yang selesai merawat Issei langsung menatap Rias dan berkata, "Ada dua hal kenapa aku tidak bisa menjadi anggotamu."
"Apa itu."
Adam tersenyum dibawah cadarnya dan berkata, "Pertama, kau tidak memiliki bidak catur yang cocok untukku. Bahkan jika kau memiliki Mutation Piece, itu masih tidak cukup."
"Kedua dan yang paling penting, Kau terlalu lemah. Sangat sangat lemah jika kau ingin menjadi majikanku. Bahkan jika kau memiliki kemampuan membunuh Dewa, kau masih lemah."
Rias sangat marah mendengar ini, tapi dia memang mengerti. Jika dibandingkan dengan Adam, kekuatannya hanyalah terak.
Melihat Rias tidak bisa menjawab, dia membawa Isse lagi dan pergi teleport menuju kamar Issei.
Melihat Issei tidak berdaya disana, Adam menyentuh dahinya dan mengaburkan beberapa hal tentang kejadian tadi, serta membimbing Issei menuju "Jalan yang benar" di alam bawah sadarnya sedikit demi sedikit.
Setelah melihat bahwa Issei bernafas normal, dia langsung kembali ke rumahnya.
Berbaring di kasur, Adam melepas cadarnua dan bergumam, "Issei Issei, besok...adalah titik balik hidupmu dan juga...titik balik "kehidupan romantismu". Jangan berterima kasih padaku nanti, Hahahahahah!!!!!"
.....
Keesokan harinya, Adam juga pergi kesekolah dan menikmati masa sekolah ini. Tapi saat beristirahat, dia melihat Kiba yang menjemput Issei saat dikelas yang membuat keributan.
Melihat merrka akan pergi, dia berdiri dan berkata, "Kiba, aku ikut."
Kiba agak terkejut, tapi dia akhirnya mengangguk dan membawanya pergi menuju rumah lama di belakanh sekolah.
Membuka pintu, Adam langsung secara tidak sopan duduk di sofa dan mengambil cemilan dari gudang sistem.
"Uohhh, apa ini? apakah ini perkumpulan gadis cantik disekolah?"
"Issei, berisik." kata Adam sambil memakan camilannya.
Tiba-tiba dia merasakan bahwa dia ditatap dan melihat seorang gadis kecil bermata emas dan rambut putih di seberangnya.
Tojou Koneko atau nama aslinya disebut Shirone.
"Mau? aku punya banyak."
Koneko mengangguk dan mengambil camilan di tangan Adam. Saat memakannya, terlihat matanya membelak dan menatap Adam seakan meminta lagi.
Tersenyum hangat, Adam langsung mengambil banyak camilan dan menaruhnya ke meja didepannya.
"Ara Ara, Adam-kun sangat perhatian bukan? apa kau keberatan dengan teh yang aku buat?"
Adam melihat sosok cantik yang muncul d sampingnya dan mengangguk. "Tidak mungkin aku menolak tawaran wanita cantik bukan? Terima kasih."
Wanita bernama Akeno yang memiliki nama asli Himejima Akeno adalah seorang wanita muda yang cantik dengan sosok yang menggairahkan, rambut hitam yang sangat panjang dan mata ungu.
Ciri khasnya adalah rambut yang selalu ia ikat menjadi ekor kuda yang panjang, menjangkau sampai ke kakinya dengan dua helai menjulur dari atas dan miring ke belakang, dengan pita oranye menjaganya tetap di tempatnya.
Akeno tersenyum atas perkataan Adam dan kembali berdiri disamping kursi utama. Lalu sosok Rias muncul disana dan menatap Issei yang masih berdiri.
"Jadi Hyoudo Issei. Apakah kau kenal kami semua disini?"
Issei segera mengangguk dengan serius dan berkata, "Tentu saja aku tahu! Rias Gremory-sama senpai dan Himejima Akeno-senpai yang dikenal sebagai dua Onee-sama tertinggi disekolah. Tojou Koneko-chan dari kelas pertama dan juga maskot sekolah! Lalu...Kiba Yuuto dan... Adam, yang dijuluki Pangeran dan Raja Tampan Sekolah...."
Kiba tertawa tak berdaya dan menggelengkan kepalanya, sedangkan Adam tidak peduli dengan Issei. Dia serius bermain dengan Koneko soal makanan dan menghiraukan masalah Issei yang menjadi Iblis.
"Dengan kata lain! Issei, kau saat ini adalah iblis!"
Issei menatap tidak percaya pada semua orang disana dan berkata, "Tidak mungkin, bagaimana mungkin ada iblis di dunia ini? Kalian pasti berbohong bukan?"
Rias, Akeno, Koneko, dan Kiba segera menunjukkan sayap iblisnya yang membuat Issei kaget. Lalu menatap Adam dia bertanya, "Apakah kau juga iblis, Adam?"
Adam tersenyum, "Aku seratus persen manusia."