webnovel

Aku Melihat Kamu Belakangan Ini Cukup Sial

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Qiao Fei langsung bingung.

Melihat ekspresi Qiao Fei, Qiao Jin tentu berpikir lagi. Ia pun seketika mengubah maksud perkataannya, "Kamu tidak suka, ya? Agak asing ya! Bagaimana kalau begini, lain kali aku memanggilmu Feifei?"

Qiao Fei kembali hanya terdiam. Ekspresinya yang keheranan pun makin terlihat di wajahnya.

Wajah Qiao Fei langsung merah. 'Aku adalah ibumu!!!' Pikirnya dengan kesal dan khawatir. Ia pun makin merasa bahwa otak putrinya sekarang sudah tidak normal lagi.

Namun Qiao Fei menyadari bahwa dirinya juga tidak bisa membuat pukulan mental lagi kepada Qiao Jin. Dengan berat hati, ia pun memaksakan diri untuk tersenyum. 

"Kalau kamu ingin memanggil begitu, ya terserah kamu. Namun ingat, kalau kamu bertemu dengan Paman Mu, jangan sembarangan memanggilnya dengan sebutan nama."

Qiao Jin merasa sangat senang, Qiao Fei akhirnya bersedia dipanggil 'Feifei'. "Ah aku tidak tahu nama suamimu itu? Mu siapa?"

Qiao Fei pun berkata dengan nada tegas, "Mu Zhenming, kamu panggil Paman Mu saja."

Qiao Jin berkata, "Oh, Zhenming."

Qiao Fei mendengar ucapan Qiao Jin yang terdengar kurang menghormati suaminya. Walau ingin marah, namun ia juga bersikeras untuk tidak menyakiti anaknya secara mental.

Namun Qiao Fei tentu terus bertanya dalam hati. 'Sebenarnya apa yang terjadi? kenapa Qiao Jin menjadi begini?'

Ekspresi wajah Qiao Fei sangat sedih, namun ia hanya bisa bertanya kepada dokter. Selain otak, bagaimana dengan keadaan tubuh Qiao Jin sekarang ini?

Sayangnya, dokter juga merasa sangat terkejut.

Qiao Jin kemarin malam mencoba untuk bunuh diri dan dimasukkan ke rumah sakit. Pergelangan tangannya pun memiliki bekas luka yang sangat menakutkan. Walaupun pendarahannya sudah berhenti, tetapi seharusnya memerlukan waktu untuk penyembuhan.

Tetapi mereka baru memeriksa kondisi kesehatan Qiao Jin dan menyadari bahwa bekas luka Qiao Jin sudah mengering. Walaupun kelihatannya sangat menakutkan, namun luka itu bisa menjadi masalah serius bila tidak diperhatikan. 

Di luar semua itu, seluruh kondisi tubuhnya juga sudah kembali normal.

"Tetapi dalam tubuhnya masih ada sisa dari narkoba yang disuntikkan padanya. Dia bisa saja kecanduan lagi suatu saat nanti. Kami menyarankan Anda untuk membiarkannya diperiksa sementara waktu di rumah sakit." Ucap dokter itu.

Qiao Fei sudah mengetahui masalah yang dialami Qiao Jin sekarang. Setelah berunding dengan dokter, Qiao Fei kembali mencari Qiao Jin.

"Qiao Jin, aku dan dokter sudah berdiksusi. Menurut kami, kamu harus beristirahat di rumah sakit dulu untuk beberapa hari ini. Ibu akan setiap hari datang untuk menjengukmu. Kamu bisa menunggu sampai kondisimu sudah sangat pulih dan kita akan pulang bersama-sama ke rumah." Ucap Qiao Fei.

Ya, masalah yang paling utama adalah narkoba di dalam tubuh Qiao Jin. Walau masalah ini cukup sederhana, namun bisa saja mempengaruhi tubuhnya..

Qiao Jin tentu mengerti hal yang Qiao Fei khawatirkan. Ia pun tidak terlalu menganggapnya dan hanya menganggukkan kepala, "Feifei, pergi saja kalau kamu ada urusan lain."

Qiao Fei pun terdiam dengan perubahan sikap dari gadis yang sudah dirawatnya sejak kecil. Lagi pula, mendengar anaknya memanggil namanya dengan sebutan Feifei juga selalu membuatnya mengerutkan kening.

Setelahnya, Qiao Fei tidak berkata apa-apa lagi kepada Qiao Jin. Walaupun sebagai seorang ibu, langkah terbaik untuk kondisinya yang sekarang adalah menemani putrinya sampai sembuh. Akan tetapi, Qiao Jin sekarang tidak terlalu memerlukan keberadaannya. 

Selain itu, Qiao Jin juga dijaga oleh beberapa perawat di sini. Alhasil, ia pun tidak memerlukan Qiao Fei berada di rumah sakit.

Qiao Fei juga masih perlu kembali ke rumah, ia perlu melakukan persiapan untuk Qiao Jin kembali ke rumah keluarga Mu.

Setelah Qiao Fei pergi, Qiao Jin melewati malam pertamanya di dunia ini.

Qiao Jin tidak langsung segera tidur. Ia memilih duduk bersila di kamarnya. Tidak jauh dari situ, ada seorang perawat muda yang datang memeriksa Qiao Jin. Ia melihat Qiao Jin sedang duduk bersila sambil memandangi pemandangan malam hari dari jendela.

Bila mengingat pemeriksaan kondisi Qiao Jin terakhir, perawat tentu diminta untuk terus memperhatikan keadaannya. Mereka sudah diberi penjelasan bahwa dalam tubuh gadis itu masih terdapat sisa-sisa obat terlarang yang mungkin membangkitkan rasa kecanduannya tersebut. 

Dengan mengetahui informasi tersebut, para perawat ini pun dengan rutin mengunjungi kamar Qiao Jin hanya untuk mengobrol ataupun merapikan kamarnya.

Namun sekali lagi, tempat ini adalah rumah sakit swasta yang khusus dibangun untuk Song Yanqing. Walau demikian, fasilitas di rumah sakit ini terlihat paling lengkap dibanding rumah sakit lain di kota Di Du. Tempat ini tentu menjadi pilihan pertama bagi orang-orang terkenal yang ingin berobat di sini.

Dengan kelengkapan fasilitas rumah sakit yang dibangun untuk Song Yanqing ini, seharusnya sudah mampu menyembuhkan orang lain dengan penyakit yang cukup parah. Sayangnya, ia tidak bisa menyembuhkan Song Yanqing sendiri. Hal ini adalah sebuah misteri besar di kota Di Du.

Setelah Qiao Fei pergi dari kamar ini, kamar yang ditempati oleh Qiao Jin kini makin terasa sunyi. Jelas saja, ruang yang ditempati gadis ini merupakan ruangan kelas VIP. Jadi, semua pelayanan di sini sudah pasti sama seperti pelayan hotel bintang lima.

Perawat muda seketika masuk ke kamar Qiao Jin untuk memeriksa tekanan darahnya. Ia pun mengambil satu tabung kecil darah dari Qiao Jin. Saat diambil, Qiao Jin pun berkata dengan ringan, "Aku sendiri yang akan melakukannya."

Perawat muda itu tampak bingung dan merespon pernyataan Qiao Jin, "Nona Qiao, Anda akan mudah melukai diri sendiri jika seperti itu."

"Tetapi kalau kamu melakukannya, maka kamu akan melukaiku. Aku pasti akan mendapatkan pelayanan yang buruk. Selain itu, aku juga melihat bahwa kamu belakangan ini sedang lumayan sial."

Perawat muda itu seketika terdiam dan wajahnya berubah menjadi kaku.