***
Sudah lebih dari 2 hari kami berlari... lari... terus berlari tanpa henti. Diluar dugaan para prajurit elf itu sangat gigih, mereka selalu mengejar kami. Dan kalau boleh jujur, kami sama sekali belum tidur.
"Apa merkea masih mengejar Snow?"
"Aku tidak tau, biar kulihat terlebih dahulu."
Kami bersembunyi di bawah lubang akar pohon besar, dengan hati-hati aku memperhatikan luar pohon.
"Bagaimana?"
"Tidak ada siapapun."
"Syukurlah, aku sangat lelah."
"Aku juga, kakiku mati rasa."
"Mau tidur disini saja?"
"Kau duluan saja, kita bergantian jaga. Kalau ada apa-apa, akan kubangunkan."
"Baiklah, bangunkan aku jika kau sudah tidak kuat."
"Ya."
Dia dengan tiba-tiba mengecup pipiku.
"Selamat malam Snow."
"Dasar terlinga panjang. Selamat malam Chio, mimpi yang indah."
***
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com