Tahun ke-93 Bulan ke-6.
Kota Selatan, Distrik 3, Jam 00.10 Pagi.
Beberapa puluh menit sebelum kemunculan portal dimensi.
Seluruh Aditya yang ditugaskan sudah berkumpul. Totalnya ada delapan. Namun satu-satunya Aditya yang memakai tameng dan perlengkapan berat mengeluh ke pemimpin regu.
"Hei, Mr. Pan, apa hanya aku saja Defender Class malam ini? Kau tahu betapa sulitnya untuk mempertahankan regu ini hanya dengan satu Defender Class, kan?"
"Aku percaya kalau kau bisa melakukannya, Jerry. Karena kau adalah calon Defender Class terkuat di Familia kita."
Mr. Pan memberikan jempol. Meskipun begitu Jerry tetap tak senang.
Menjadi Defender Class berarti kau harus selalu bersiap untuk melindungi kalau saja ada warga yang masih terjebak di lokasi atau rekan yang terluka. Ditambah kalau ada Arcdemon yang tangguh, maka Defender Class harus mengalihkan perhatian untuk membukakan kesempatan bagi Offense Class.
"Seperti yang kubilang, aku gak masalah kalau hanya melindungi regu kita, atau melindungi warga yang masih terjebak. Tapi kali ini keduanya terjadi di saat yang bersamaan. Aku gak bisa begitu aja membiarkan salah satunya, kan."
Mr. Pan mengangguk-angguk setelah mendengarkan penjelasan Jerry yang itu berkali-kali.
"Ya-ya, aku mengerti, karena itulah aku sudah memanggil rekan Defender Class yang cocok untukmu?"
"Sungguh? Apa dia kuat?"
"Yahh, kalau kau berharap aku memanggil Five Star, aku akan langsung bangkrut untuk memanggil mereka."
"Yah, kali aja kau mau berbaik hati padaku memanggil setidaknya satu dari mereka."
"Jangan bodoh. Kesulitan dari portal ini hanya Savage. Jadi untuk apa aku memanggil Five atau Four Star Aditya hanya untuk kesulitan itu."
"Yah, iya juga sih."
Jerry yang penasaran memutar kepalanya. Melihat ada seseorang yang baru saja datang dengan membawa perlengkapan berat.
"Hei, apa itu dia?"
Seorang pemuda mendekat ke arah mereka dan melapor,
"Maaf, Mr. Pan, aku terlambat."
"Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, Rio Nugraha. Karena Defender Class kita satu ini terus saja mengoceh menginginkan satu orang rekan lagi."
"Aku mengoceh karena kita membutuhkannya!"
Rio mengacuhkan pertengkaran itu dan segera memakai perlengkapannya.
Setiap perlengkapan yang dipakai Rio memang cocok sebagai Defender Class. Namun untuk pedangnya, yang kemungkinan adalah Dignity Weapon khusus miliknya, pedang itu lebih cocok dipakai oleh Offense Class.
Jerry yang bingung bertanya ke Mr. Pan.
"Hei, Mr. Pan, apa kau salah memanggil Offense Class sebagai Defender Class?"
"Tidak, atau sebenarnya, dia yang memilih untuk menjadi apapun untuk mengisi posisi di dalam pertempuran."
"Benarkah? Apa dia memang sekaliber itu?"
"Ya, kau bisa bilang begitu."
Jerry terdiam dalam kekaguman.
"Bintang berapa dia? Dua? Tiga?"
"Nol."
"Hoo .... Ha?"
Rasa terkejut Jerry diperjelas oleh rekan-rekan lain yang mulai mengejek keberadaan Rio.
"Bukannya dia si Zero itu?"
"Maksudmu si Zero Star Aditya?"
"Iya, gak salah lagi, itu dia."
"Hei-hei, apa yang dilakukan Zero Star di sini?"
Jerry yang masih bingung mengarahkan kepalanya ke Mr. Pan.
"Non-elemental Aditya, atau yang biasa disebut Zero Star Aditya. Kau gak salah karena tak mengetahuinya. Lagipula dia adalah satu-satunya di dunia ini."
Setiap Aditya seharusnya memiliki kekuatan elemen di dalam diri mereka. Yang nantinya akan tersalur ke senjata magis yang disebut Dignity Weapon.
Dignity Weapon adalah senjata magis yang ditempa khusus dan diberikan Prisma Stone. Prisma Stone adalah batu utama yang bisa memunculkan kekuatan Aditya.
Tanpa Dignity Weapon berelemen, seorang Aditya hanyalah manusia biasa yang tak begitu berguna di dalam medan pertempuran.
Bagi semua orang kecuali Rio Nugraha, Dignity Weapon mereka memiliki elemen sendiri. Karena itulah Rio dikategorikan sebagai Non-elemental atau Zero Star.
Kebingungan Jerry menambah pertanyaan di kepalanya. Namun pertanyaannya terjawab oleh Mr. Pan yang maju ke tengah regu.
"Diam kalian semua! Sekarang aku akan memberitahukan rencana kita. Karena portal kali ini hanya memiliki kesulitan 'Savage', jadi kita hanya bergerak dalam dua regu berjumlah total sembilan orang. Dengan dua Defender, dan Tujuh Offense Class."
Terlepas dari sembilan Aditya yang ada, di masing-masing telinga mereka terdapat speaker kecil yang terhubung ke markas. Di dalam markas, beberapa orang mengoperasikan alat bantu berupa mata burung hantu yang membantu penglihatan para Aditya.
<Ada beberapa orang yang masih terjebak di beberapa lokasi dekat parameter portal.>
Mr. Pan menyambung, "Begitulah, jadi kita akan bergerak dalam dua regu. Aku akan bersama dengan Jerry karena kami sudah berpengalaman sebagai regu penyelamat. Sisanya adalah kalian. Kalianlah regu pembasmi. Jadi bekerja samalah!"
Sederhananya, dua Defender Class dibagi dalam dua regu. Satu untuk menyelamatkan dan satu untuk membasmi para Arcdemon.
Semua orang langsung mengerti dengan hal kecil itu. Namun tetap saja mendatangkan komplain.
"Kenapa bukan Jerry saja yang bersama kami?"
"Karena misi penyelamatan membutuhkan Defender Class berelemen untuk menjaga posisi depan. Kalau kau tanya kenapa aku tak memanggil Defender Class lain yang berelemen, tanyakan saja kepada otak tololmu yang terus mempermainkan mereka dan membuat kelompok ini memiliki catatan buruk dengan Defender Class."
Dengan kata lain, Rio adalah satu-satunya harapan terakhir mereka untuk mendapatkan Defender Class lain selain Jerry.
Sebenarnya, karena jumlah mereka yang cukup sedikit, Defender Class tak berada tetap di satu kelompok. Kecuali dia berada dalam kelompok khusus yang terdiri dari Aditya bintang Empat atau Lima.
Mendengar cemoohan Mr. Pan semua Aditya regu pembasmi terdiam. Mereka menunduk seolah tak ingin diceramahi seperti itu.
"Begitulah, karena ketololan kalian tak memiliki batas, bertahanlah dengan pria yang bisa diandalkan itu."
Mr. Pan berjalan ke depan, diikuti dengan Jerry.
"Mr. Pan, apa dia akan baik-baik aja?"
"Maksudmu Rio? Memang, tanpa elemen, dia adalah Aditya terlemah di antara kita semua. Tapi kalau berbicara kekuatan fisik, jangan remehkan dia."
"Kalau dilihat lagi, aku kagum dia bisa memakai perlengkapan berat itu tanpa elemen di tangannya."
Dua puluh lima menit telah berlalu. Lima menit kemudian portal dimensi yang akan mengeluarkan monster-monster mengerikan akan muncul. Setiap Aditya, yang bahkan The Weakest Strongest sudah siap untuk bertempur.