webnovel

Friendshit Relationshit

Autor: Marrison
Urbano
Contínuo · 12.5K Modos de exibição
  • 10 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • N/A
    APOIO
Sinopse

Beatrice Arletta, cewek cuek minta ampun yang menjalin hubungan rumit dengan cowok bernama Bara Ardani. Hubungan bertajuk persahabatan antara pria dan wanita, padahal pada kenyataannya lebih dari itu. Beatrice atau cewek yang kerap di sapa Bea itu tidak tahu, bahwa sebenarnya dan sesungguhnya, Bara - sahabat pria satu-satunya itu - menyimpan rasa yang lebih dari sekedar sahabat padanya. Bara tetap berada di sampingnya walau Bea sudah memiliki kekasih sekalipun. Dan yang paling tidak Bea sadari adalah perasaannya sendiri. Bagaimana ia tidak bisa melepas Bara dalam hidupnya, bagaimana ia tidak bisa jika tanpa pria itu. Beatrice selalu mengelak akan perasaannya, menepisnya dengan kata berkedok persahabatan. Tidak tahu bahwa sebenarnya 'mereka' bukanlah friendship melainkan Friendshit Relationshit!

Chapter 1Awal Ketertarikan Bara

Bugh!

"Aw, gila kalau jalan pake mata dong! Punya mata kan?" bentak Beatrice mengungkapkan kekesalannya. Merasa sangat sangat kesal dan ingin marah ketika seseorang tidak memperhatikan jalan dan berakhir menabraknya. Ini sangat sakit!

"Eh sorry, gue ga sengaja. Lo jadi cewek galak amat?" cibir orang yang baru saja menabraknya, pelan. Namun telinga Beatrice sangatlah peka, ia memincingkan mata menatap pria yang baru saja mencibirnya itu.

"Yang galak gue ini bukan lo. Masalah buat lo?" seru Beatrice berapi-api.

"Dih, sumvah. Lo cewek tergalak yang bisa marah-marah ke gue. Sebelumnya belum ada cewek marah-marah gini sama gue yang ada mereka itu ngejar-ngejar gue. Bukan kayak lo gini."

"Ih ga ada kerjaan ngejar-ngejar lo. Cape iya, rugi iya, untung enggak."

"Nama lo siapa sih?" tanya cowok itu terang-terangan.

"Kepo amat lu jadi cowok. Penting gitu gue ngasih tau nama gue?" Cowok itu tak menggubris ucapan Beatrice tadi. Ia malah bertanya persoalan lain pada Beatrice.

"Kenalin nama gue Bara Ardani. Panggil gue Gara. Gue minta maaf soal tadi. Giliran lo sekarang, nama lo siapa?"

"Gue gak nanya nama lo kali."

Beatrice membalik badan dan bergegas pergi meninggalkan Gara. Gara malah tersenyum miring. "Baru kali ini gue nemu cewek kayak dia. Galak jutek tapi kayaknya asik, dia beda dari cewek lain gue harus tau dia siapa." Bara menggumam penuh ketertarikan.

***

Kring kring kring.

Bel pulang berbunyi seluruh siswa bergegas membereskan buku-bukunya untuk pulang.

"Bea, gue pulang duluan ya soalnya gue mau ke ulang tahun sodara gue," pamit Vidia pada Bea - panggilan Beatrice.

Vidia adalah sahabat Bea. Sejak Bea duduk di bangku SMA. Menurut Bea, Vidia adalah sosok sahabat yang sangat baik, perhatian, dan paling pengertian di antara yang lain.

"Oh iya, Vid. Lo duluan aja, gapapa kok. Hati-hati, ya," balas Bea maklum, bibirnya menampilkan senyum menawan.

"Iya, Bea. Bye, Bea."

Bea hanya membalasnya dengan senyuman. Bea terus memperhatikan punggung Vidia yang mulai menjauh.

Tak terasa kelas Bea mulai kosong, hanya ada dia seorang diri. Bea bergegas merapihkan semuanya untuk segera pulang. Saat Bea keluar, Bara terlihat sedang berdiri di hadapannya, menatapnya dengan kedua tangan Bara yang di lipat di depan dada.

"Elah. Lo lagi. Maunya apaan sih?" sentak Bea tak suka.

Dahi Bara mengernyit, "Galak amat jadi cewek. Sebagai permintaan maaf gue, mau gak pulang bareng gue?"

"Makasih, gue bisa pulang sendiri."

"Please, sekali ini aja sebagai permintaan maaf gue ke lo."

"Nggak pulang bareng juga udah gue maafin, tenang aja."

Bara menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan kasar, "Please."

"Yaudah, tapi sekali ini aja, ya," pungkas Bea tak tega melihat wajah Bara yang terus-terusan memohon.

"Yes, oke siap." Bara tersenyum kegirangan.

Bea melangkah duluan meninggalkan Bara. Bea langsung bergegas menuju parkiran. Bara menyusul dan berusaha menyejajarkan langkahnya dengan Bea.

"Hei, nih pake dulu helm-nya biar aman," ungkap Bara sembari menyodorkan helm pada Bea. Bea tak menggubris ucapan Bara, ia langsung menarik helm-nya dari tangan Bara dengan kasar.

"Ayo naik," suruh Bara lagi. Lagi lagi dan lagi, Bea tak menggubris ucapan Bara. Bea masih saja bungkam. Ia hanya berusaha naik pada motor ninja merah milik Bea yang tinggi dengan susah payah.

"Pegangan. Takut jatoh. Kalau lo jatoh kan gue juga yang repot," peringat Bara serius.

Akhirnya Bea buka mulut setelah beberapa saat tadi bungkam tak angkat bicara.

"Lo ikhlas gak sih anter gue pulang?" tandas Bea kesal. Wajahnya memerah menahan kekesalan yang menggerogoti gara-gara pria itu.

"Ya, gue kan cuma takut lo jatuh doang. Gitu aja marah. Lo kalau marah lucu juga ya." Bara tersenyum lebar menunjukkan giginya yang putih.

Bea mendengus kesal setelah mendengarkan ucapan Bara, "Cepetan jalan. Ngomong mulu."

Bara melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Hingga tanpa sadar, Bea memeluk Bara dari belakang.

Bea menjerit ketakutan. Namun teriakan Bea sama sekali tidak di gubris oleh Gavin. Bara tetap melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Eh, lo bawa motor pelan-pelan dong. Gue takut," ungkap Bea tegang.

Bara terbahak melihat ekspresi ketakutan Bea.

"Ternyata, cewek galak kayak lo punya rasa takut juga ya. Akhirnya pegangan juga los sama gue," balas Bara penuh kemenangan.

"Eh, ga lucu ya. Kalau Lo gak pelan, gue minta turunin gue di sini," tandas Bea setengah kesal, selebihnya ia di dominasi ketakutan yang luar biasa hebatnya.

"Gue bakal pelan kalau lo kasih tahu nama lo siapa. Karena dari tadi kan gue gak tahu nama lo siapa."

"Yaudah iya. Nama gue Beatrice Arletta. Panggil aja Bea. Udah dong, pelanin motornya, gue takut." Raut wajah Bea sekarang telah memucat.

"Muka lo pucat amat Bea, Lo beneran takut?" tanya Bara yang mulai khawatir, pria itu mulai memelankan laju motornya.

"Iyalah, gue takut. Masa gue takut bohongan."

"Maafin gue ya, gue gak maksud."

"Iya gapapa, santai aja. Guenya aja yang penakut."

Bara hanya diam, ia merasa bersalah karena sudah membuat Bea ketakutan. Sepanjang jalan ia terus memikirkan kebodohannya tadi yang sudah membuat wajah seorang wanita memucat.

"Bara, itu rumah gue berhenti di sini."

"Elah. Lo lagi. Maunya apaan sih?" sentak Bea tak suka.

Dahi Bara mengernyit, "Galak amat jadi cewek. Sebagai permintaan maaf gue, mau gak pulang bareng gue?"

"Makasih, gue bisa pulang sendiri."

"Please, sekali ini aja sebagai permintaan maaf gue ke lo."

"Nggak pulang bareng juga udah gue maafin, tenang aja."

Bara menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan kasar, "Please."

"Yaudah, tapi sekali ini aja, ya," ungkap Bea tak tega melihat wajah Bara yang terus-terusan memohon.

"Yes, oke siap." Bara tersenyum kegirangan.

Bea melangkah duluan meninggalkan Bara. Bea langsung bergegas menuju parkiran. Bara menyusul dan berusaha menyejajarkan langkahnya dengan Bea.

"Hei, nih pake dulu helm-nya biar aman," ungkap Bara sembari menyodorkan helm pada Bea.

Namun, ucapan Bea sama sekali tidak di acuhkan oleh Bara. Bara malah terus melajukan motornya.

Lamunan Bara buyar saat Bea menepuk pundaknya, "Bara, itu rumah gue mundur dikit. Lo kebablasan, melamun terus, untung ga jatoh."

Bara terhenyak kaget, "Hah, oh iya. Sorry gue kebablasan ya."

"Iya, ngelamunin apa sih, Bar?"

"Enggak ada apa-apa kok."

"Yaudah, makasih ya. Mau mampir dulu, Bar."

"Sama-sama. Gue langsung balik aja, nanti nyokap malah nyariin lagi."

"Yaudah, hati-hati."

Bara tersenyum sembari menyalakan motornya dan pergi meninggalkan rumah Bea.

Bea tetap berdiri di tempat tadi, tanpa beranjak sedikit pun untuk masuk ke rumahnya. Ia terus memperhatikan Bara yang sudah jauh dari pandangannya, jauh hingga tak terlihat.

Tanpa Bea sadari, sebuah senyum mengembang di wajahnya sejak ia memperhatikan Bara.

***

Bersambung.

Você também pode gostar

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · Urbano
4.6
1998 Chs

Lolos dari Mantan, Diculik oleh Saingannya

Selama tiga tahun terakhir, Ariana Ari Harlow telah memberikan segalanya untuk suaminya. Mereka menikah karena saudara perempuannya memilih untuk lari pada malam pernikahan, karena ia percaya rumor bahwa Nelson Corporation bangkrut. Ari mencintai Noah sejak usia 16 tahun, ia pikir ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia tidak tahu bahwa saudara perempuannya telah menggali perangkap untuknya, dan ini bukan awal kehidupan baru, melainkan neraka baru baginya. Ia terpaksa menghentikan pendidikannya sebagai dokter karena Nyonya Nelson yang terhormat tidak bisa memiliki tangannya tertutupi darah. Ari menyetujuinya. Untuk Noah, ia menjadi istri yang sempurna yang merawat mertua dan suaminya. Namun, yang menanti dia tidak lain hanyalah penghinaan, suaminya malu padanya dan ibu mertuanya berpikir bahwa saudara perempuannya, Ariel, lebih cocok untuk anaknya. Namun, Ari bertahan. Dia berpikir suatu hari dia akan dapat menghangatkan hati suaminya. Namun dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya! Patah hati, Ariana memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, tapi entah bagaimana dia malah terlibat dengan Nicolai. Musuh dan saingan suaminya. Mereka tidak ditakdirkan untuk bersama. Namun Nicolai tampaknya tidak peduli dengan rintangan yang menumpuk di hadapan mereka. Bahkan, dia bertekad untuk masuk ke dalam kehidupan Ari dan membakarnya. Dalam keadaan mabuk, suatu kali dia memegang lehernya mendekat ke dinding pub kumuh, “Kau boleh menyangkal sebanyak yang kau mau, putri, tapi kau menginginkanku.” Matanya melirik dada Ari yang naik turun dan matanya semakin gelap, merahnya tampak tak terkendali, posesif seolah dia ingin mencabik jiwa dari tubuhnya dan menyematkannya ke dalamnya sendiri. “Taruhan jika kupandang, kamu akan basah untukku.” Panas membara di pipi Ariana saat dia mendengus, “Diam.” “Buat aku,” kata Nicolai saat dia menumbukkan bibirnya di bibirnya. Ciumannya membakar jiwa Ariana, dan kehangatannya menyengat kulitnya setiap kali mereka bersentuhan. Ia berpikir bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlibat dengan Nicolai. Namun, Ari segera menyadari dengan cara yang sulit, Secara harfiah, diinginkan oleh mimpi buruk seindah itu jauh lebih buruk daripada sebuah kesalahan. Dan situasi menjadi rumit ketika suaminya menemukan kebenaran tentang segalanya. “Temak hatiku, Ari,” kata Noah saat dia menempatkan moncong pistol di mana hatinya berada. “Karena hidup tanpa kamu adalah hidup yang tidak kuinginkan, jadi tembaklah aku atau kembalilah. Aku memohon padamu.” Sekarang Nicolai telah memberinya pilihan, akankah Ari jatuh cinta dengan dia dan melompat ke dalam kehidupan yang penuh dengan bahaya? Atau akankah dia kembali ke suaminya, Noah, yang telah ia cintai sejak ia berumur 16 tahun? Dan akankah Ariana menghindari bahaya yang mengintai dalam kegelapan, menunggu dia untuk melakukan kesalahan dan kehilangan segala sesuatu yang berharga baginya? Akankah dia menemukan kunci dari semua rahasia yang mengikat dirinya dengan Noah dan Nicolai serta takdirnya yang rumit? ******* Potongan: “Ini semua tentang uang, bukan? Ambil itu dan hilang,” Dia berteriak sambil melemparkan kartu hitam ke wajah Ariana. Ariana tidak percaya dengan telinganya ketika dia mendengar suaminya atau calon mantan suaminya menghina dia seperti ini. Tiga tahun. Ariana Harlow memberikan Noah Nelson, tiga tahun dan namun ketika dia memergokinya berciuman dengan saudara perempuannya yang lebih tua, Ariel—— ini yang dia katakan kepadanya. “Saya akan menceraikanmu,” Ari menyatakan dan pergi. Dia pergi tanpa sepeser pun tetapi Ari tersandung ke Nicolai. Musuh dan saingan suaminya, pangeran Mafia kota Lonest, bajingan terkenal karena kecenderungan kekerasannya. Pertemuan malang itu meletakkan dia di jalur Nicolai, dan begitu saja dia menatapnya. Pertama kali mereka bertemu, Nicolai memintanya untuk mengundangnya makan malam. Kedua kali mereka bertemu, dia memberinya sejuta dolar. Ketiga kali mereka bertemu, dia menyatakan, “Kamu akan terlihat bagus di pelukanku, bagaimana menurutmu putri?” ********

fairytail72 · Urbano
Classificações insuficientes
541 Chs

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urbano
4.8
618 Chs

Avaliações

  • Taxa Geral
  • Qualidade de Escrita
  • Atualizando a estabilidade
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo
Opiniões
Uau! Você seria o primeiro revisor se você deixar seus comentários agora!

APOIO