webnovel

7. Buzzer Beat

Sudah hampir enam bulan Reina menjadi murid baru di New Land Intl School. Dia pun mulai terbiasa dengan kehidupannya menjadi siswa SMA di Indonesia. dia pun juga aktif mengikuti ekskul basket di sekolahnya. Dan hari itu merupakan hari yang dia tunggu namun juga mendebarkan baginya.

Ya, ini adalah pertandingan pertamanya sejak Reina pindah ke Indonesia dan hari itu ada pertandingan yang telah ditunggu untuk Reina maupun oleh seluruh siswa SMA New Land. Meskipun di sekolah yang lama saat di Seattle, Reina juga pernah bermain basket, namun kemungkinan vibenya akan terasa berbeda. Dimana sorak sorai penonton akan terdengar ramai seperti saat dia menonton liga basket profesional di Indonesia.

Dan dia sudah tak sabar untuk bermain sore ini. Hasil kerja kerasnya berlatih bersama tim basket putri beberapa minggu latihan akan ditentukan hari ini. Dia juga harus tetap fokus meskipun suara riuh ramah suporter memenuhi hall basket sore itu. Dia berharap dapat mempersembahkan yang terbaik dan mengharumkan nama sekolahnya.

Sore itu Hall basket terlihat ramai. Bangku penonton juga telah dipenuhi oleh suporter dari kedua sekolah. SMA Leads dan SMA New Land. Dua sekolah memiliki sejarah pertandingan basket yang lumayan panjang. Dalam dua puluh kali pertandingan bersama, sepuluh kali menang, tujuh kali kalah dan tiga kali berakhir dengan seri.

Dan hari itu mereka kembali berjuang untuk memperoleh gelar juara yang sudah lama diharapkan oleh sekolah dan para siswa. Meskipun coach tim Putri selalu memberikan motivasi tinggi kepada mereka, namun tak dapat dipungkiri menjadi juara adalah salah satu beban mental yang ingin mereka taklukan bersama.

Reina dan tim basket putri telah mengenakan costum jersey basket tim sekolah dan berada di ruang ganti. Mereka tampak sibuk berdiskusi menyusun strategi untuk bertanding.

Meskipun dia baru bergabung ke dalam tim basket lima bulan yang lalu, Reina telah dipercaya untuk menjadi tim kapten hari itu.

Reina pun memandu tim dengan memberikan idenya dalam mengalahkan lawan. Sedangkan anggota tim lainnya juga menambahkan strategi lain dalam melawan sekolah Leads nanti.

Mereka juga sharing bagaimana saat mereka tanding bersama tahun lalu. Bagaimana bisa kalah dan berbagi tips mengenai kekurangan di pertandingan tahun lalu yang bisa diperbaiki untuk kali ini.

Sudah hampir satu jam sejak tim basket putri datang, mereka pun kemudian kembali ke Hsll basket sebentar untuk mengambil air minum dan beberapa makanan.

"Reinaaa.." ucap seseorang memanggil Reina saat dia datang ke hall Basket dan hendak menuju ke ruang ganti pemain.

"Kak Jihoo….kapan datang??" ucap Reina sembari tersenyum.

"Barusan kok.. anak-anak ekskul juga udah pada di depan..semangat buat pertandingannya yaa.." ucap kak Jihoo memberikan semangat untuk Reina sembari mengulurkan tangannya untuk hi Five.

"Terima kasih kak…salam buat teman-teman.. kita ketemu bareng-bareng nanti seusai pertandingan." ucap Reina yang membalas Hi Five kak Jihoo walau malu-malu.

"Siaaaaaap!" ucap Kak Jihoo sembari tersenyum.

Reina pun kembali menuju ke ruang ganti pemain bersama anggota tim basket putri yang lain.

Pukul empat sore pertandingan pun dimulai. Sorak-sorai penonton memenuhi hall basket hari itu. Para pemain tampak berkonsentrasi dalam bertanding. Ketegangan telah menyelimuti penonton saat pertandingan baru dimulai. Di Quarter pertama tim sekolah New Land sedikit ketinggalan dari tim sekolah Leads.

Reina dan teman-temannya tak tinggal diam dan melakukan perlawanan. Tim New Land melakukan penyerangan. Hingga di quarter kedua, tim basket New Land berhasil menyamakan kedudukan saat Reina melakukan rebound dan three point. Pertandingan berlangsung sangat ketat hingga mereka turun istirahat.

Ternyata kekuatan tim lawan sama hebatnya dengan tim basket New Land. Coach Joe memberikan arahan bagi tim putri dengan memberikan beberapa strategi saat mereka istirahat. Semua tampak fokus mendengarkan dan mengamati arahan yang diberikan Coach Joe sembari minum air dan memulihkan tenaga untuk pertandingan di quarter selanjutnya.

Sepuluh menit kemudian mereka kembali ke lapangan. Kali ini mereka menerapkan teknik menyerang yang diberikan Coach Joe sembari memantapkan defense.

Dengan arahan yang diberikan coach akhirnya tim putri New Land berhasil mendominasi permainan. Namun di babak keempat, tim lawan mengejar ketinggalan. Score kembali menjadi imbang dengan 88-88.

Waktu telah menunjukkan kurang dari 30 detik pertandingan berakhir. Namun masing-masing tim melakukan pertahanan yang kuat.

Tim lawan pun meminta Time out. Satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah melakukan tembakan ke ring basket dengan cepat.

Reina pun menerima passing bola dari Luna di tiga detik sebelum pertandingan usai. Dan tepat di detik terakhir, dia berhasil shooting.

"Buzzer Beat!!!!" teriak tim basket putri serentak dengan senang.

Dan score akhir di babak keempat 90-88. Tim putri pun berhasil kemenangan pertamanya.

Sorak sorai penonton memenuhi hall basket sore itu. Semua tampak semangat dan bahagia menyambut keberhasilan tim putri menjadi juara.

Semua anggota ekskul basket yang telah datang langsung menyelamati tim putri.

"Reina.. congrats yaa…" ucap Kak Jihoo tersenyum sembari menyelamati Reina yang sedang istirahat.

"Terima kasih kak Jihoo.. " ucap Reina sembari tersenyum.

Mereka pun kemudian saling menyelamati teman-teman satu tim karena sudah bekerja keras berlatih dan tetap fokus dalam pertandingan.

Namun sore itu tak terlihat Reno yang biasanya selalu menemui Reina jika ada event seperti ini.

"Jack.. elu tau Reno kemana? Tumben dia nggak dateng. Apalagi kita tanding basket gini." Tanya Luna keheranan.

Jack sendiri adalah teman dekat sekaligus satu kelas dengan Reno. Biasanya Reno selalu cerita padanya mengenai apapun yang terjadi padanya. Namun seharian ini dia tak mendengar kabar apapun dari Reno.

"Nggak tahu juga Lun.. tadi sih sepulang sekolah dia pamit mau pulang duluan. Gue kira dia bakal kesini sore ini. Eh nggak taunya dia nggak dateng. Dihubungi juga smartphonenya nggak aktif." Ucap Jack yang juga tak tahu kemana Reno pergi.

"Iya nih.. gue chat juga centang satu.." ucap Luna yang sedikit khawatir tak biasanya Reno absen menonton basket sekolahnya.

Seusai pertandingan tim basket putri, tim basket pun memutuskan untuk makan-makan bersama. Mereka memilih untuk pergi makan bakso karena memang sangat cocok dengan cuaca sore itu.

Hujan gerimis membasahi Jakarta sore itu. Untungnya ada beberapa kakak senior yang membawa mobil. Sehingga mereka menuju ke tempat makan tak kehujanan.

Setelah sampai di tempat makan, mereka makan bersama sekaligus merayakan kemenangan tim basket putri. Mereka pun bercerita-cerita dan bergembira hingga malam menjelang.

Hujan yang sejak tadi sore turun kini semakin deras dan tak kunjung reda. Padahal sudah saatnya mereka pulang. Malam pun semakin dingin dan cuaca semakin tak mendukung.

Reina sudah berencana memesan taksi untuk pulang karena tak ingin merepotkan sopir pribadi keluarganya, namun tiba-tiba Luna menghampirinya.

"Rei.. elu dicariin kak Jihoo…" ucap Luna tiba-tiba.

"Nyariin gue??? Emang ada apa yaa.." tanya Reina penasaran.

"Nggak tau juga..Rei.. elu ada janji nggak sama kak Jihoo?" tanya Luna yang juga penasaran.

"Nggak sih.. gue nggak ada omongan apa-apa tuh." Balas Reina yang juga tak paham mengapa Kak Jihoo mencarinya.

Tiba-tiba ada kak Jihoo menuju ke tempat Luna dan Reina berdiri.

"Reinaaaa.." panggil kak Jihoo tiba-tiba.

"Oh iya kak..ada apa kak?" balas Reina yang sedikit kaget kak Jihoo mencarinya.

"Pulang bareng kakak yuk.. kakak anter? Mau nggak?" ajak Kak Jihoo sembari membawa kunci mobil di tangannya.

"Gimana ya kak.. Reina nggak enak..takut ngerepotin… " ucap Reina sembari memandang sahabatnya, Luna di sampingnya.

"udah.. elu pulang bareng kak Jihoo sana..gue juga nanti pulang bareng Jack." Ucap Luna memberi saran.

"Beneran Lun.. elu nggak papa gue tinggal?" ucap Reina yang sebenarnya juga tak enak pada Luna.

"Udah cepetan.. pulang sana.. keburu tambah deres hujannya.." tambah Luna sembari tersenyum.

"Ya udah kak.. Reina mau pulang bareng kakak. Lun.. gue pulang duluan yaa.." ucap Reina yang juga pamit pada sahabatnya.

"Iya..hati-hati ya Rei.. kak Jihoo juga.."

"Iyaa..kita pulang dulu yaa Lun.. kamu juga hati-hati." Balas Kak Jihoo sembari mengajak Reina ke arah mobilnya parkir sembari membawa payung transparan.

Malam itu mereka pun payungan berdua dengan kak Jihoo membuka pintu mobil penumpang untuk Reina. Kemudian dia masuk ke pintu kemudi mobil.

Mobil kak Jihoo pun kemudian melaju di jalanan Kota Jakarta. Mereka pun harus membawa mobil agak pelan dan berhati-hati karena hujan terus mengguyur kota Jakarta.

Mereka pun kemudian mengobrol dalam bahasa Korea dan membicarakan banyak hal. Sesekali mereka tertawa karena pokok bahasan yang mereka bicarakan lucu.

Reina pun tampak nyaman mendengarkan kak Jihoo bercerita mengenai dirinya dan ceritanya di Korea. Dan Reina juga menceritakan kehidupannya di Seattle.

Malam itu merupakan malam tak terlupakan bagi Reina karena dia dapat mengobrol panjang lebar dengan kak Jihoo ditemani dengan music romantis dari radio yang mereka dengar bersama di mobil. Sesekali mereka pun bernyanyi lagu yang diputar dari radio bersama.

❄❄❄

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

haru2403creators' thoughts