webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs

57. Tidak Ada Pilihan

Pagi-pagi Bara sudah mandi dan bergegas untuk sarapan. Mbak Nis sudah memasak salmon dengan saus krim, tumis brokoli wortel jagung, dan semangkuk sup bayam kesukaannya. Ia sedang menyendok nasi ke dalam piring ketika Om Rinaldi bergabung dengannya di meja makan.

"Bara, apa kamu ada ulangan hari ini?" tanya Om Rinaldi tanpa basa-basi. Minimal pamannya itu menyapanya.

"Selamat pagi, Om," ujar Bara tidak menjawab pertanyaan pamannya. Ia menyendok kuah sup bayam yang terasa segar. Kemudian ia mulai makan nasi dengan salmonnya. Masakan Mbak Nis memang yang terbaik.

Om Rinaldi menghela napas. Pamannya itu sarapan dengan secangkir kopi dan pancake yang diberi saus maple.

"Kamu tidak menjawab pertanyaan Om," ujarnya dingin.

"Ada ulangan PPKN. Emangnya kenapa?"

"Oh. Apa kamu sudah belajar?"

"Udah," jawab Bara sambil mengunyah nasi. Ia kembali menyendok sup bayamnya dan memindahkannya ke dalam piringnya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com