webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs

292. Makan Seafood

"Ah, Mama kan pasti udah sering makan seafood. Aku kan mana pernah," ujar Pradita sambil terkekeh. Aduh, ia masih belum menghilangkan kebiasaannya untuk tidak menyindir ibunya.

Tentu saja ibunya pasti sering sekali makan seafood selama di Bali. Sementara, Pradita sudah bertahun-tahun tidak pernah mencicipi makanan laut.

Ibunya tertawa pelan. "Iya, tetep aja Mama jadi ngiler kalau mikirin tentang makanan laut. Gimana nih? Kamu baik-baik aja di sana?"

"Baik kok, Ma. Aku abis ngunjungin pabrik obat, terus beli oleh-oleh."

"Wah, seru ya kayaknya. Andai Mama bisa ikut sama kamu ke sana."

Pradita meringis. "Iya." Padahal ia tidak ingin jika ibunya ikut bersamanya ke tempat ini. Rasanya pasti akan horor jika ia membawa serta ibunya dalam acara sekolah. Ia akan tampak seperti anak kecil.

"Ya udah deh kalau gitu. Selamat bersenang-senang ya, Dita. Mama kangen sama kamu. Nanti kita teleponan lagi ya."

"Iya, Ma. Makasih."

Lalu Pradita pun menutup teleponnya. Ia pun tersenyum samar.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com