webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs

279. Via Suka Mengoprek

Bara sempat berpikir untuk berkunjung ke rumahnya ibunya di Yogyakarta. Jadi, ia mengeluarkan koper kecilnya dan mulai mengisinya dengan baju.

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu kamarnya. "Mas Bara, permisi ini ada—"

"Bara! Bukain dong pintunya!" seru Via dari luar kamarnya.

"Astaga!" Bara mendecak kesal sambil mengeluh.

"Bara!" seru Via lagi. "Main yuk!"

Via berseru seperti anak kecil yang mengajak main tetangganya. Bara berjalan untuk membuka pintunya. Segera saja ia disambut oleh senyuman manis Via. Tangannya yang terkepal tampak seperti yang hendak mengetuk pintu.

Via masih mengenakan seragam SMA. Sebuah tas gendong kecil berwarna ungu tersangkut di punggungnya.

Mbak Romlah mengangguk dan kemudian meninggalkan mereka berdua. Lalu Bara menatap Via dengan wajah masam. Ia harus terlihat galak dan sedikit berwibawa supaya Via menjaga sikapnya.

"Ngapain kamu—"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com