webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Adolescente
Classificações insuficientes
405 Chs

220. Pertanyaan Yang Selama Ini Belum Terjawab

Sore itu, Pradita baru saja selesai praktikum resep. Badannya terasa pegal-pegal. Menurut SMS yang tadi ia baca, Bara akan menjemputnya pulang sekolah.

Pradita berjalan melewati kantin dan kemudian bergerak cepat menuju ke parkiran motor. Bara sudah datang menjemputnya. Ia sedang tersenyum sambil memeluk helm pink milik Pradita.

Sampai sekarang Pradita belum sempat meminta Bara untuk menyingkirkan helm berwarna ngejreng itu dari hadapannya. Ia tidak tega mengatakannya karena Bara sudah terlalu baik mau menjemputnya dan menyediakannya sebuah helm baru meski warnanya 'gak banget'.

"Tumben kamu cepet, Yank," ucap Bara. "Biasanya agak lamaan dikit."

Pradita terkekeh. "Iya. Aku tadi cepet-cepet kerjanya. Aku tuh suka ngantuk kalo ngerjain kapsul. Masukkin obatnya sambil merem-melek. Udah mana kapsulnya nomer 00 lagi. Haduh gede banget tuh kapsul. Kalau gua jadi pasiennya, gua ogah dah minumnya juga. Bisa nyangkut di tenggorokan tuh."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com