"Eh, bentar lagi mau bel. Kita masuk ke kelas yuk," ajak Welas.
"Gua sebangku sama lu ya," ujar Pradita.
"Hayu."
Ayuna dan Resti menyapa Pradita sambil tersenyum. Pradita hanya memberikan senyum setengah hati.
Pagi itu, Tantri yang membacakan renungan pagi dan memimpin doa. Setelah selesai berdoa, Bu Yani masuk ke kelas.
"Selamat pagi, Bu," sapa anak-anak sekelas.
"Selamat pagi, Anak-anak. Hari ini, Ibu mau membagikan hasil ulangan kalian minggu lalu. Cica, tolong bagikan ya," ucap Bu Yani.
Cica berdiri dan menerima kertas hasil ulangan itu dan membagi dua dengan Regi. Mereka membagikan kertas-kertas itu dan Pradita menerima kertas ujiannya dengan mata membelalak.
"Lu dapet berapa, Dit?" tanya Welas.
"Sembilan," jawab Pradita tak percaya.
"Wuih, hebat. Gua dapet tujuh." Welas terkekeh.
"Gua gak nyangka loh," ujar Pradita dengan mata yang membelalak. "Biasanya gua gak pernah dapet segini. Paling banter juga dapet enam setengah."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com