Monitor terus saja berbunyi, menandakan detak jantung pasien terdengar normal dan tidak bermasalah. Ini, sudah menjadi lagu beberapa hari lalu dalam hidupnya. Seketika, di heningnya ruangan putih. Kanova, tiba-tiba terbangun dengan wajah gelisah.
"Kenapa, mimpi itu, balik lagi?" Ucap Kanova dengan suara serak dan pelan.
Di sampingnya, terdapat Mamah serta adiknya yang tengah tertidur di atas sofa. Mereka terlihat pulas, membuat Kanova mengundurkan inisiatif untuk membangunkan mereka.
"Arash? Lo belum balik?" Tanya Kanova saat pintu ruangan tiba-tiba terbuka dan langsung menampilkan sosok Arash yang sepertinya terkejut dengan kondisi dirinya.
"Em, besok libur sih. Jadi, boleh lah gue nemenin Lo disini. Lagian, gue ga sendiri ko. Ada Zidan sama Ebeng yang juga ikut." Jelas Arash seraya bersandar di tembok dekat pintu.
"Cuma, mereka lagi di luar. Takut ganggu." Arash sempat melirik ke luar.
Kanova mengangguk pelan. Lalu menatap Arash.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com