webnovel

Evelyn and Dandelion

Author: leeryopsha
History
Ongoing · 28.1K Views
  • 145 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Evelyn memegangi botol kaca mini dengan bunga dandelion di dalamnya. Sudah hampir empat bulan ini ia mendapati berbagai macam aksesoris dari bunga tersebut. Dan sampai sekarangpun, tidak ada yang pernah tau siapa pelakunya. Sampai akhirnya, Evelyn berinisiatif untuk menemukan si pelaku tersebut. Dan saat ini, Evelyn menduga bahwa ada dua orang dikelasnya yang kemungkinan adalah pelaku teror dandelions tersebut. Siapa lagi jika bukan Zellio dan Arisham. Dugaan Evelyn bukan tanpa alasan. Dia hanya melihat kemungkinan kemungkinan saja. Pertama, Arisham. Dia memiliki toko bunga. Kedua, Zellio yang memiliki hobi mengoleksi bunga. Termasuk bunga Dandelion.

Chapter 11. Dandelion

Evelyn menata rak bukunya seraya bersenandung. Dia menyusun rapih buku-buku koleksinya. Tidak hanya itu, ia juga menata ulang meja belajarnya, menaruh beberapa miniatur kartun, dan hiasan dari bunga Dandelion di samping kotak pensil.

Merasa sudah selesai, Evelyn kemudian duduk di bangku meja belajarnya. Menatap setiap benda yang berada di atasnya. Hingga mata Evelyn, terhenti pada hiasan bunga dandelion yang dilapisi resin berbentuk balok.

Tangannya bergerak pelan, mengambil benda itu, lalu menatapnya lama. Kemudian, tatapannya beralih kantung kecil yang berada di atas rak buku.

Entah sejak kapan, Evelyn memiliki ide untuk mengoleksi aksesoris dari bunga dandelion tersebut. Padahal awalnya, Evelyn tidak berniat untuk melakukan itu. Tapi entah kenapa, rasanya sayang jika benda itu terbuang sia-sia. Apalagi benda indah dan secantik itu.

Evelyn membolak-balikkan bunganya seraya berfikir. "Sebenernya siapa sih? Kenapa terus kasih gue bunga ini?" Gumam Evelyn di sela-sela fikiran nya.

"Apa mungkin Aris? Dia kan punya toko bunga. Apa mungkin gue tanya aja besok ya?" Tanya nya pada diri sendiri.

"Baiklah, besok gue tanya. Semoga aja gue ketemu jawabannya." Setelah berkata itu, Evelyn menaruh kembali bunganya di atas meja, meletakkan nya di posisi semula.

Baru setelahnya, ia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena aktivitas bersih-bersih nya tadi yang menguras keringat.

***

Dua orang pemuda berjalan memasuki gerbang. Melewati sekumpulan wanita yang duduk di depan kelas, menyapa dan tersenyum. Sontak itu membuat suara bising di seluruh penjuru koridor.

Lalu di perjalanan menuju kelas. Dua orang pemuda itu disambut ramah oleh beberapa murid, baik adik kelas maupun kaka kelas yang melihatnya. Beberapa staf sekolah juga ikut menyapanya.

Selalu saja mereka mendapat sambutan hangat, sapaan ceria, tatapan halus dari orang-orang disekitarnya. Karena pastinya, mereka bukan orang sembarangan. Mereka adalah Phoenix. Club basket sekolah yang baru-baru ini sedang naik daun karena kehadirannya dalam ajang olimpiade dan berhasil memenangkan nya dengan hasil telak.

Sudah memasuki kelas, mereka langsung bergabung dengan pemuda lainnya. Pemuda yang berjalan di depan langsung duduk, menyambut tangan siswa lainnya dan membuka topik.

"Gimana kalian?" tanya pemuda bertopi yang duduk dekat jendela.

"Gue kira, E.T.B bakal sesuai sama ekspektasi gue. Nyatanya, mereka cuma tergantung sama satu orang aja." Balas pemuda bermata hitam lekat itu dengan senyum ringan.

"Btw, union itu rival abadinya INF sih. Baru kali ini kita bisa kalahin Union." Timpal lainnya.

"Eunoia in The Box bego, bukan Union." Pemuda bermata hitam itu tertawa kecil. Lalu disambung dengan dua temannya, Kanova dan Arisham, yang ikut tersenyum.

Nama pemuda bermata hitam lekat itu Zellio. Biasa di panggil Lio. Merupakan ketua tim basket sekolah, Phoenix.

Namanya meninggi setelah berhasil memenangkan Infinity Cup 7th, melawan E.T.B yang merupakan tiga sekawan dari Infinity dan Outlaws. Sudah tiga tahun berturut-turut ini Phoenix tidak masuk babak final. Mereka pasti akan dikalahkan oleh E.T.B sebelum babak final. Padahal, skills dari setiap anggota sudah mumpuni dan sangat baik. Namun itu tidak menutupi bahwa E.T.B jauh lebih baik dari Phoenix.

Selain Lio, dua temannya juga ikut serta dalam pencapaian Phoenix. Yaitu Aris dan Kanova. Mereka bertiga, bisa dibilang anak emasnya Bhakti Nusa. Karena sudah beberapa waktu ini, mereka dan club basketnya sering menjuarai perlombaan.

Namun sayang, Aris mengalami cidera bahu saat di pertengahan pertandingan. Jadi, untuk sementara dia tidak bisa ikut bertanding di babak selanjutnya melawan Outlaws.

Pemuda bertopi itu menepuk bahu Zellio yang duduk didepannya. Membuat sang empu menoleh ke belakang.

"Aris gimana Yo?" Tanya nya dengan raut serius. Sontak para pemuda yang tengah berkumpul itu tiba-tiba menyepi.

Zellio menghela nafas, "Sejauh ini si baik-baik aja." Balasnya. Membuat para pemuda lainnya merasa lega.

"Rencananya. Gue sama Kano mau jenguk dia sih. Kalian ikut?!" Tawar Zellio pada mereka.

"Ikutlah!"

"Oke!"

"Gas!

Sahutan dari beberapa pemuda membuat Zellio tersenyum tipis, pun dengan Kanova.

"Nah gitu dong! Baru anak Phoenix." Ucap Zellio seraya tos pada mereka.

Sedangkan di kelas lain.

Dua orang gadis tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Yang kanan fokus menulis, sedang satunya tengah bergumam sendiri dengan raut gelisah.

"Rania! Minggu depan gimana? Aura sakit, Nadia juga. Mereka kan sayap emas kita!" Ujar seorang gadis dengan raut gelisah itu pada gadis lainnya yang duduk disampingnya.

"Udah deh Ev. Mending lo ikutan nulis aja deh!" Sahut gadis yang dipanggil Rania tersebut. Ia kesal karena sikap satu sahabatnya ini yang kadang terbilang over dalam menanggapi suatu hal.

"Tapi Ran ... "

"Lama-lama gue jepit juga nih pake catok rambut!" Celetuk Rania yang langsung membuat raut gadis itu berubah menjadi masam.

"Tenangin diri lo. Oke?" Sambungnya lagi.

Lalu, gadis itupun menurut. Rautnya pun kembali berubah seperti biasanya. Kini, ia menarik nafas dam membuangnya pelan. Mencoba untuk menenangkan diri.

"Kalo mau lebih tenang. Terjun aja dari lantai 3. Gue jamin lu tenang dunia akherat Ev." Celetuk Rania kembali.

Membuat gadis itu mendelik seraya menggelengkan kepalanya keras. Ia lalu memandang Rania dengan wajah setengah kesal seraya berkata, "Nanti gue mati dong!" Ucapnya

"Baguslah. Makin berkurang orang bodohnya."

Sontak gadis itu memukul bahu Rania. Membuat sang empunya meringis seraya terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya yang lucu ini.

"Raniaaaaaaa!"

"Iya Evelyn sayangku." Mendengar itu, gadis yang dipanggil Evelyn itu menatap jiji Rania. Tubuhnya menjauh dengan tatapan yang sangat menggemaskan. Membuat Rania semakin terkekeh melihatnya.

"Makanya nulis. Biar ga bodoh." Celetuk Rania yang kembali membuat Evelyn kesal. Ia langsung saja menyenggol pulpen Rania, membuat tinta nya melewati garis buku.

"Diem coba. Gue gamau berantem sama orang bodoh."

"Rania!" Pekik Evelyn cukup keras. Membuat seisi kelas menatap mereka berdua. Pun dengan Bu Aryani yang tengah mengajar.

"Evelyn! Rania! Apa yang sedang kalian lakukan?!" Sentak Bu Aryani tegas dengan suara lantang. Membuat Evelyn dan Rania seketika terdiam. Ditambah lagi dengan tatapan anak-anak lainnya yang cukup meresahkan.

"Ma-maaf Bu." Evelyn menundukkan kepala seraya meminta maaf.

"Kalo kalian masih saja bergurau! Ibu akan suruh kalian buat belajar diluar! Jangan masuk pelajaran ibu."

Suasana kelas hening.

Bu Aryani yang melihat mereka hanya bisa menghela nafas. Ia lalu melanjutkan lagi materinya.

Sedangkan Evelyn, menyenggol lengan Rania seraya berbisik pelan. "Lo sih," ucapnya.

"Nulis ga?!" sentak Rania dengan tegas. Membuat Evelyn mengkerucutkan bibirnya ke depan.

Rania hanya bisa tersenyum tipis melihat Evelyn yang kadang menyebalkan dengan sikap over reaction itu. Tapi mau bagaimana lagi, itu sahabat dia.

You May Also Like

Kisah Putri SANG KIAI

Season 1. Muhammad Barrak, pergi dari rumah karena merasa malu, sebagai putra Kiai dia tidak berguna dan hanya membuat kedua orang tuanya malu. Dia pergi dari rumah dengan dua tujuan, satu memperbaiki diri, dua supaya perjodohannya gagal. Apakah rencananya berhasil? Season 2. Chafiya Afrin Zahraya, adalah putri dari Barrak dengan istrinya tercinta, nama yang memiliki arti orang yang diperhatikan serta ramah, berani dan memiliki karakter yang kokoh. Gadis bercadar ini adalah motivator para pencari Tuhan juga penulis novel Religi. Suatu ketika dia terpesona oleh pemuda bernama Adib, yang tidak lain adalah santri dari Abah yang sudah menjadi Ustadz. Selain itu, editor Faris Hamzah juga sangat ambisius untuk mendapatnya. Namun, pemuda yang memikatnya adalah santri dari sang Abah. Gadis bercadar ini harus meredam perasaannya dalam-dalam, karena sang Abah memilih putra sahabatnya, pemuda yang tidak lain adalah dokter muda, anak dari seorang dokter ternama di Jakarta. Putra dokter itu bernama Muhammad Alif Raffa, pemuda tampan namun juga terkenal sering keluar masuk penjara akibat narkotika, walaupun dia seorang dokter. 'Aku meredam perasaanku, karena Abah. Semoga Allah memberikan jalan terbaik ketika aku memantapkan hati dan bersedia menikah dengan Mas Alif, karena aku ingat kisah cinta Abah dan Umi.' Bagaimana kisah putri Kiai ini? Apakah dia bisa jatuh cinta kepada Alif, yang memiliki kebiasaan buruk? Semoga menikmati cerita ini. Hanya di Kisah Putri Sang Kiai.

Ririnby · History
Not enough ratings
228 Chs

Not a Classic Wedding

Adult Romance (21+) _____________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding _________________________________________ Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] "Menikahlah denganku," ujar pria itu masih dengan nada dinginnya. "Apa?" Lona begitu terkejut dengan ucapan pria itu. Perempuan itu berusaha menormalkan degub jantungnya yang tiba tiba menggila. "Oke, tenang, Lona. Mungkin saat ini kau masih terjebak ke dalam skenario yang kau ciptakan sendiri," ujarnya dalam hati. "Sadarlah!" "Menikahlah denganku, Nona Hilona Anpuanra." Pria itu samakin menajamkan pandangannya dan Hilona nyaris tenggelam karenanya. "Kenapa? Kenapa aku harus menikah denganmu?" tanya Hilona setelah tersadar jika lamaran yang di utarakan pria itu bukan dialog dalam skripsi imajinasinya. "Karena saat ini, kau sudah terlibat ke dalam skenario hidupku dan mau tidak mau kau harus menerimanya." Salah satu alis tebal milik pria itu terangkat ke atas. Ada senyum yang tertarik dalam sudut bibirnya yang penuh. "Tunggu! Apa maksudmu aku harus menerimanya?" tanya Hilona masih tak mengerti dengan skenario yang tiba tiba saja terjadi. "Anggap saja, pertemuan kita kemarin malam adalah skenario Tuhan untuk mempertemukan kita. Aku akan menjelaskan lebih lanjut setelah kita resmi menikah." Setelah mengatakan hal tersebut, pria itu pergi meningalkan Lona begitu saja. Gila! Ini benar benar skenario yang gila! Bagaimana bisa tiba tiba ada seorang pria melamar Hilona? Menyatakan seolah tidak ada skenario lain selain menikah. Wait! Pria itu mengatakan tentang pertemuan kemarin malam? Pertemuan apa? Hilona berusaha untuk menggali ingatannya tentang pertemuan yang di maksud pria itu. Ia sendiri masih bingung dengan apa yang terjadi. Dia sedang menceritakan kisah kelamnya dan tiba tiba saja salah satu skenario yang ia bayangkan terjadi di hidupnya. Perempuan itu menoleh ke samping, ia baru tersadar jika saat ini tidak sedang berada di apartemen lusuhnya. Semua perabotan di ruangan ini terlihat mahal dan berkelas. Hilona menatap pantulan dirinya yang terlihat sama, ia kemudian menatap ke arah satu titik. Ke arah kalung yang saat ini ia pakai. Perempuan itu tak ingat pernah memiliki kalung ini sebelumnya. Lalu tiba tiba sekelebat ingatan muncul di ingatanya. Tentang kejadian malam itu. Kejadian yang membuatnya terjebak dengan pria yang baru saja melamarnya. Pria rupawan dengan jabatan tinggi dan sangat terpandang. "Sial! Aku benar benar harus menikah dengan Kalan Arusha Adhyasta!" Hilona mengusap rambutnya frustasi.

seinseinaa · History
4.8
323 Chs

Pangeran Bertopeng

``` "Itu adalah permainan bertahan hidup." Kekaisaran Alfaros yang agung sedang dalam kekacauan. Pangeran Regan akan kembali dari medan perang setelah empat tahun. Dulu, ia adalah pangeran tercantik di Kekaisaran. Ironisnya, pangeran yang sama hari ini dikenal sebagai Pangeran Bertopeng. Ada cerita yang mengatakan bahwa dia memiliki bekas luka besar di wajahnya, wajah yang dulu sangat tampan. Bekas luka itu begitu mengerikan hingga Kaisar merasa takut saat melihatnya dan mengirimnya kembali ke medan perang. Tapi perang telah usai. Dan ia akan kembali. . . . Memandang mata hijau yang tidak berkedip sekalipun melihat wajahnya yang penuh bekas luka, Regan terkejut sejenak. Pada saat yang sama, ada sesuatu yang berkilat di matanya yang dingin ketika ia melihat betapa tenangnya dia. "Siapa namamu?" "Evelyn, Yang Mulia" "Evelyn..." Regan mengecap nama tersebut di bibirnya. Mata merahnya menatap wajahnya yang sepenuhnya kosong dan dia berkata "Evelyn, kamu akan menjadi budak pribadi saya mulai hari ini." Evelyn terlihat tenang. Namun, seiring waktu berlalu, Evelyn menyadari bahwa Regan menginginkan lebih. Jauh lebih banyak dari yang bisa dia berikan. Dia mencoba untuk menghentikannya. Tapi apa yang akan dia lakukan ketika sang pangeran dengan paksa meletakkan hatinya di tangan dia dan bersikeras untuk mengambil hatinya? Akan kah Evelyn kemudian memilih untuk menjauh atau untuk melanjutkan? Terlebih pada saat ketika horor masa lalunya mengeyani hatinya __________ Kisah ini adalah bagian dari kontes jadi jika Anda menikmati membacanya, silakan dukung untuk mendorong penulis. Sebagai balasan, saya jamin Anda bahwa alur cerita tidak akan mengecewakan Anda karena penuh dengan lika-liku. Cover milik saya. Dibuat oleh: Lay Lee ```

Ada_5253 · History
Not enough ratings
291 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT