webnovel

Evelyn and Dandelion

Author: leeryopsha
Romansa Historis
Ongoing · 19.8K Views
  • 145 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Evelyn memegangi botol kaca mini dengan bunga dandelion di dalamnya. Sudah hampir empat bulan ini ia mendapati berbagai macam aksesoris dari bunga tersebut. Dan sampai sekarangpun, tidak ada yang pernah tau siapa pelakunya. Sampai akhirnya, Evelyn berinisiatif untuk menemukan si pelaku tersebut. Dan saat ini, Evelyn menduga bahwa ada dua orang dikelasnya yang kemungkinan adalah pelaku teror dandelions tersebut. Siapa lagi jika bukan Zellio dan Arisham. Dugaan Evelyn bukan tanpa alasan. Dia hanya melihat kemungkinan kemungkinan saja. Pertama, Arisham. Dia memiliki toko bunga. Kedua, Zellio yang memiliki hobi mengoleksi bunga. Termasuk bunga Dandelion.

You May Also Like

My Dearest, Adhitya

Jika seorang playboy ditakdir untuk jatuh cinta kepada dua wanita terbaik dalam kisah hidupnya, siapa yang akan ia pilih? Wanita yang selalu ia anggap sebagai adik, atau wanita yang sudah lama menjadi sahabatnya? --- "Seorang playboy juga bisa patah hati," lanjut Adhitya disela senyumannya. "Mungkin perasaanku pada Vanie juga sesaat sama seperti ketika mendambakan dirimu. Tapi kau menolakku berkali-kali dan aku sudah merasa cukup patah hati." Adhitya sudah gila rupanya. Adhitya miliknya. Sahabatnya. Impian masa depannya. Adhitya yang sekarang berbalik menyerang perasaannya dengan mengatakan mencintai wanita lain yang adalah adiknya sendiri. "Aku menginginkan Vanie sekarang. Ia tidak pernah membuatku merasa menjadi seorang playboy. Ia selalu membuatku merasa percaya diri untuk mendapatkan dirimu yang pada kenyataannya kau tidak berhasil kusanding," lanjut Adhitya. "Tapi aku memang sayang padanya dari awal. Dan kurasa..." Adhitya menarik wajah Zera tinggi-tinggi karena wanita itu sudah menunjukkan reaksi patah hatinya. "kalau aku bicara lebih banyak lagi itu akan melukaimu. Memintamu menjadi kekasih bohonganku adalah kesalahan ya?" Zera memaksakan senyumannya untuk terbit. Hanya saja sekarang ia terlihat seperti sedang menyengir. "Aku jadi tahu bagaimana rasanya menjadi kekasihmu walau tidak sungguh-sungguh menjadi kekasihmu." Kekehan Adhitya menghentikan senyuman Zera karena sekarang wanita itu menjadi tersipu. "Kau tidak akan mencintaiku kalau berpura-pura menjadi kekasihku, 'kan?" "Aku sudah mencintaimu, Adhitya."

Aurelia_Chrissy · History
Not enough ratings
10 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

More about this book

General Audiencesmature rating
Report