Keesokan paginya, kami bergegas membereskan semuanya. Tenda maupun semua perlengkapan yang kami gunakan selama beristirahat di sini sudah kami rapikan ke dalam kereta. Kami juga sudah sarapan yang tentu saja lagi-lagi menu sarapan kami adalah ikan bakar.
Sekarang kami sedang bersiap-siap menaiki kereta karena perjalanan akan segera dimulai.
"Berapa lama perjalanan dari sini menuju istana?" tanya Zero, dari tatapannya aku tahu dia menujukan pertanyaan ini pada Octans.
"Sekitar empat jam tanpa istirahat. Tapi pasti kita butuh istirahat karena kasihan juga kudanya pasti kelelahan," jawab Octans.
"Baik, kalau begitu aku saja yang memacu kudanya. Kita bisa gantian nanti."
"Kalau itu maumu, ya sudah." Octans berniat melangkah menuju kursi di depan yang tepat di samping kursi yang akan ditempati Zero, tapi dengan cepat aku menarik Octans yang memang lewat tepat di depanku membuat pria itu kini menoleh padaku dengan satu alisnya yang terangkat tinggi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com