Cinta duduk didepan Devan yang terbaring tak sadarkan diri, wajah tampannya terlihat pucat, dipipi sebelah kirinya ada luka memar dan tangan kanannya dibalut gips. Cinta menangis sambil menggenggam tangan suaminya dengan erat, berharap Devan bisa merasakan kehangatan dan juga kehadirannya.
"Sayang, cepatlah sadar! jangan membuatku takut.." Cinta menyandarkankan kepalanya di pinggir tempat tidur Devan. Menunggu suaminya sadar hingga tertidur dengan tangannya yang terus menggenggam tangan Devan.
"Cinta, Sayang ...!" Devan membangunkan istrinya dengan sebelah tangannya yang tidak terluka. Cinta langsung terbangun dan tersenyum meski masih dengan wajah khawatir melihat keadaan suaminya itu.
"Kak Dev, kamu tidak apa-apa kan?" Cinta mencium tangan Devan yang tidak sakit. Sementara Devan tersenyum manis melihat wajah cemas Cinta.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com