"Kenapa Syah? apakah kamu grogi suapin aku? jangan-jangan sekarang kamu yang jatuh cinta kepadaku?" Kevin mulai kumat penyakit Narsisnya. Aku memelototinya dan memarahinya.
"Kevin! kamu jangan seenaknya kalau bicara! nanti kalau Nia dengar dia akan salah paham lagi dan aku nggak mau itu terjadi." Aku memudian mengambil roti dan memakannya, aku juga lapar karena setelah pulang dari rumah sakit tadi aku langsung menyiapkan bekal untuk suamiku dan Cinta lalu mengantar Cinta dan kini aku sudah sampai disini lagi.
"Kakak, aku tidak akan pernah cemburu lagi kepada kalian berdua. Aku sudah tahu kebenaran tentang perasaan kalian masing-masing jadi kakak tidak perlu khawatir, aku minta tolong suapilah suamiku kak, aku mau sholat dulu." Nia kemudian mengambil mukena di dalam lemari di samping tempat tidur Kevin lalu meninggalkan aku dan Kevin, kedua orang yang sama-sama dicintainya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com