Aku menggeleng. Kalau aku bilang, takut kehilangan dia, lebay nggak ya? Astaga, kenapa aku jadi melow gini? Efek pernyataan cinta Mas Ardan atau efek hujan sore ini?
"Mumpung hujan gini, janji dong kamu nggak akan ninggalin aku. Kita akan menua bersama. Merayakan setiap perbedaan kita bersama." Aku menatap wajahnya yang terlihat lebih teduh.
"Tentu, aku janji. Kamu juga harus janji padaku, Rea."
"Aku nggak mau ninggalin kamu, Bang. Aku yakin dengan perasaanku."
"Sebenarnya ada apa sih? Ada yang aneh sama sikap kamu."
Kira-kira apa aku harus jujur tentang Mas Ardan padanya? Apa tidak apa-apa aku mengatakan itu?
"Um, Bang, kalau aku jujur sesuatu kamu marah nggak?" tanyaku ragu. Mata Satria menyipit.
"Tergantung, jujur kamu yang kayak gimana?"
Aku tersenyum kecut. "Kalau aku bilang barusan ada yang nyatain perasaannya sama aku gimana, Bang?"
Satria tampak terkejut, namun hanya sebentar. Dia kembali ke ekspresinya semula. "Siapa?"
"Mas Ardan."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com