Suasana makan siang kali ini terasa menegangkan. Beberapa kali Axel melirik kedua ibu dan anak di hadapannya yang masih makan dalam diam. Sejak Axel memutus perdebatan kecil mereka, keduanya lantas bungkam satu sama lain.
"Gimana, Bu, nasi gorengnya enak?" tanya Axel membuka percakapan untuk pertama kalinya sejak mereka duduk dalam satu meja yang sama.
Dokter Janati mendongak lantas tersenyum penuh binar. Kebetulan rasa nasi goreng buatan Axel itu cocok di lidah Indonesianya. "Enak, Nak. Saya senang bisa memiliki calon mantu pintar masak seperti kamu."
Sontak Glenca mendelik. "Ma, please. Jangan mulai lagi."
Janati hanya mendengus. Tidak menimpali ucapan Glenca.
"Setelah makan siang ini, mama langsung pulang ke rumah saja. Aku dan Axel juga akan kembali ke kantor," ucap Glenca.
"Kamu ngusir Mama?"
"Ya, kalau mama mau sendirian di sini, aku nggak masalah," ujar Glenca mengangkat bahu lantas kembali melanjutkan kegiatan makan siangnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com