Ini sudah pergantian hari. Dan seperti biasa, Bian duduk di tepi lapangan sambil menikmati hembusan angin di pagi hari mumpung cuaca masih sejuk dan bel masuk masih lama berbunyi.
Kali ini ia tidak mengajak siapapun untuk duduk di sampingnya. Ya, ia sendirian. Tidak ada niat menarik perhatian, atau apapun itu. Ia hanya ingin menikmati hari-hari yang telah ia syukuri sebagaimana mestinya.
Berita kedekatannya dengan Moli sudah tidak asing lagi di telinga para murid karena mereka kini lebih mengurusi kisah percintaan Priska dan Reza yang tidak di duga-duga sebelumnya.
Sempat berpikir kalau apa yang terjadi akhir-akhir ini sedikit aneh, namun berkat Moli, ia mengerti untuk tidak menaruh prasangka buruk pada orang lain yang kali saja memang ingin menanamkan takdir baik.
Reza menembak Priska, dirinya di ajak berdamai oleh El, rasanya begitu tiba-tiba.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com