Usai menikmati waktu bersama, hingga tiga jam lamanya, seakan tak membuat pak Gibran dan Khanza puas. Mereka masih enggan saling melepas dan beranjak pergi, meski kini mereka sudah berada di dalam mobil dan berada di tempat biasanya.
"Mas, terimakasih untuk waktunya sore ini!" ucap Khanza menatap wajah pak Gibran.
"Kenapa kau terus saja mengucap kata terimakasih padaku? Apa kau sungguh akan meninggalkanku setelah ini?" tanya pak Gibran.
Khanza tersenyum sendu, hendak menjawab dan meyakinkannya namun nada dering ponselnya berbunyi, sehingga pikirannya teralihkan dan meraih segera ponsel itu dari tas gandengnya.
Oh My God, kak Evan? Ada apa menelponku?
Khanza begitu terkejut melihat nama Devano memanggil di layar ponselnya. Pak Gibran melihat ekspresi wanitanya itu dengan penuh tanda tanya, karena Khanza memandangnya begitu lama, enggan langsung menerima panggilan tersebut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com