"Ayo, buka mulutmu lagi!" Luci sudah bersiap untuk memasukkan sendok berisi bubur di tangannya itu di mulut Spider.
Dengan sengaja mengunyah lama-lama (agar kemesraan antara dirinya dengan Luci tidak cepat berlalu) Spider mengangkat sebelah tangannya sendiri dengan maksud 'tunggu dulu'. Kemudian lelaki bertubuh kekar itu menelan bubur sangat halus miliknya ke dalam kerongkongan.
"Tapi kau janji jangan mementingkan orang lain daripada aku ya?" pinta Spider yang saat ini kembali membuka mulutnya dengan manja. Kedua telapak tangannya sudah diperban dengan cantik dan rapi oleh Luci.
Luci terkikik sembari menyendokkan bubur itu di mulut Spider. "Astaga, mana bisa? Aku tidak bisa begitu, Ider, maaf." Luci terlihat sangat menyesal. Lalu gadis itu melirik kepada Hans yang saat ini masih sibuk membaca buku, atau menyibukkan diri membaca buku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com