Pistol ditodong ke luar. Batok kepala seorang lelaki hampir menjadi korbannya. Mata lelaki itu melirik tanpa ada rasa ketakutan sedikit pun.
"Kau datang lagi?" tanya lelaki itu. Suaranya yang ringan namun terkesan mengancam pun kini memenuhi pendengaran.
"Tetap tidak ada akses untukmu agar bisa masuk." Lelaki itu menyulut cerutu yang berada di tangannya dengan korek api model lama. Orang-orang di tempat itu menyukai korek api model lama. "Jadi singkirkan pistolmu atau kau akan mati di tanganku saat ini juga!" lanjut lelaki itu tak main-main.
Di depannya saat ini berdirilah seorang wanita yang mengenakan baju serba hitam dan panjang. Ada topi fedora sangat lebar yang menutupi area wajahnya. Wanita tersebut adalah orang yang menodongkan pistolnya tadi.
"Aku hanya ingin bertemu dengan Bruto," desis wanita itu. Bibirnya mengatup dengan bengis. Pistol di tangannya sudah dikunci pelatuknya dan siap untuk diledakkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com