"Kulihat harimu sangat lancar hari ini. Sudah bisa membuat bayi nanti malam?" desak Nyonya Besar di seberang sambungan telepon.
Evan buru-buru menyela karena telinganya sudah merasa panas dengan desakan neneknya untuk segera berhubungan intim dengan Luci. "Nenek! Tolonglah! Luci belum siap. Kami baru saja mendapat sedikit progres. Jadi jangan buru-buru!" dengus Evan sudah tidak sabaran.
Nyonya Besar pun ikut mendengus. Wanita tua itu tidak pernah mau kalah dengan cucunya itu. "Aku ingin segera mendapatkan buyut, titik!" perintahnya dengan tegas. Tangannya bahkan menggebrak meja yang berada di depannya.
"Jika aku melakukannya dengan perasaan sepihak itu tidak akan baik bagi Luci. Lagi pula setelah kulihat-lihat dia itu orangnya konvensional." Evan berusaha mencari celah untuk menjelaskan kepada neneknya itu agar tidak terlalu terburu-buru. Karena sejujurnya Evan juga belum yakin jika Luci sudah benar-benar menyukainya atau belum.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com