webnovel

BAB. VII Siapakah kamu

Cinta itu buta, seperti kata pepatah lama. Semua yang harusnya putih berubah menjadi abu-abu. semester 2 pun berakhir juga. Dan entah bagaimana, aku masuk 3 besar dalam nilai tertinggi setelah semua hal yang terjadi kepadaku. pak samuel pun ikut bangga kepadaku. Dia tahu sangat sulit bagiku untuk membuka lembaran baru, tapi setidaknya ranking 2 sudah cukup bagus bagi beliau. Ranking 1 sudah pasti diraih oleh Gerry, kekasihku.

"Halo sayang, apa kamu sudah makan? nanti sore aku jemput ya kerumah. ok? see ya" kata gerry mengakhiri telpon singkat itu.

Aku duduk di balkon kamar ku. kupandangi langit biru yang indah disana, dan kulihat ada sosok laki-laki berdiri menatap kearah ku dari balkon kamar miliknya. rumah itu berseberangan dengan rumahku. Aku jarang melihat sekeliling sebelumnya. biasanya aku hanya dikamar tanpa perlu duduk di teras maupun balkon kamar. tapi sejak aku mengenal gerry, aku lebih menikmati pemandangan sekeliling ku. Laki-laki itu masih disitu. Dia masih melihat gerak gerik ku. Kebetulan Bik ima masih belum kembali setelah 2 minggu pernikahan anaknya. Jadi rumahku terasa kosong dan sepi. Ada perasaan was-was dalam diriku. Ahh.. sudahlah.. mungkin itu hanya perasaan ku saja. Aku pun bergegas masuk ke dalam dan menutup pintu balkonku.

Kudengar suara mobil gerry memasuki rumahku. aku pun turun kebawah untuk menemuinya.

"Wah, aku disambut nih sama tuan putri" ujarnya merayu ku.

"Selamat datang ger. Bawa apa itu?" tanya ku menyelidik.

"Ini..? Beberapa makanan beku buat isi kulkas kamu. ada beberapa susu, snack, buah dan sebagainya. biar kamu ga perlu keluar rumah jauh-jauh untuk belanja, sayang" ujarnya lembut.

"Ayo kita masukkan. Dan coba beberapa tuk kita masak" ujarnya seraya berjalan menuju kulkas di dapur.

"Jangan lupa sering cek tabung gas nya juga, sayang. trus galon isi ulang nya juga. itu ada no telpon nya dikulkas. Jadi, jika sudah habis langsung aja telpon ke no disitu pasti langsung dikirim. Ingat ya sayang, hati-hati dirumah. kalo ada apa-apa langsung telpon aku, pasti langsung terbang kesini. oke? " tanya nya serius.

" Baiklah. maaf ya kalo aku merepotkan kamu terus "ujar ku tersenyum manis.

" Aku ini calon suami kamu, Gea sayang. aku milikmu. Dan aku selalu menjagamu" jawab nya lembut seraya menatap wajahku.

Semua kebutuhan pun telah kami tata dengan rapi. Dan mulailah kami memasak beberapa dari makanan beku yang dibawa oleh gerry. Dan kami menikmati makan malam dengan bahagia. Kami pun menonton film action juga. Alhasil, aku pun tertidur pulas.

Cahaya pagi menyapaku mesra. ku lihat dia menyambut ku dengan penuh pesona. Dengan sebuah nampan ditangannya, ia pun berjalan ke arah ku.

"Selamat pagi cantik. Yuk, sarapan dulu. Ada omelet dan roti. Susu coklat hangat kesukaan mu, juga ada" ujarnya seraya menunjuk satu - satu makanan di atas nampan tersebut.

"Terima kasih gerry. kamu perhatian sekali" ujar ku tersenyum manja.

Aku pun mulai menikmati sarapan pagi ku. kemudian bersiap-siap mandi dan pergi jogging. Gerry pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

Aku pun mengunci pagar dan mulai berlari pelan mengikuti ritme jantungku. Tiba-tiba ku lihat laki-laki itu (tetangga depan rumah) juga sudah ada di track jogging. tubuh nya yang atletis itu sangat pas dengan tinggi nya 185cm. wajahnya yang halus dan bersih layaknya memakai skin care wajah. Dia menatapku terkejut, dan aku pun melanjutkan lari ku. Setelah beberapa putaran, aku berhenti di indomaret dekat rumahku untuk membeli sebotol air minum. Dan kulihat ia mendekati ku.

"hallo, kamu yang tinggal di depan rumah ya?" sapa nya menggoda.

"Iya, ada apa ya?" tanyaku datar.

"oya, nama ku barry. kebetulan aku sering melihat mu sendiri di balkon. salam kenal ya" ujarnya cepat.

"ohh, salam kenal juga" ujar ku singkat.

Tiba-tiba minuman buah yang ia minum pun tumpah ke baju ku. alhasil, baju ku sekarang basah semua dan tercetak jelas payudara ku itu.

"aduuhh.. maaf banyak ya. Aku akan membersihkan baju mu segera. Yuk, ikut saya" ujar barry seraya menarik tanganku tuk mampir ke rumahnya.

Tak beberapa lama, kami sampai dirumahnya. ditariknya tanganku masuk ke dalam rumah itu. Dia mempersilahkan ku duduk.

"sebentar ya, aku ambilkan minuman" ujarnya seraya berlari ke dalam.

"oh, ok!" seru ku.

Dia pun mempersilakan aku minum. Dan kulihat dia melepaskan baju nya di depanku. Dan sepertinya, aku merasa aneh pada tubuhku. Seperti hawa panas yang menebar ke seluruh tubuh ku. Ku lihat dia tersenyum aneh dah mendekati ku.

"Gea, yuk ikut aku keatas." jawabnya pelan seraya memapahku.

Dia menuntunku ke arah sebuah kamar yang indah tapi ada yang aneh. disana ku lihat ada cambuk dan beberapa barang aneh yang belum pernah lihat. Di dorongnya tubuhku ke arah dinding dan dilepaskannya baju ku yang basah itu tanpa peringatan. Sontak, aku pun terkejut. Terlihat jelas kedua payudara ku dihadapannya. Tiba-tiba ia pun berkata,

"Gea, maafkan aku!" ujarnya cepat.

Ia pun meraih bibirku dan mulai menciumi nya liar. tangannya dengan segera melepaskan bra ku dan celana ku. Diremasnya kasar payudara ku, dan di sentuhnya area vagina ku yang mulai basah.

Tubuhku tak bisa bergerak. kucoba menepis kan tangan dan tubuhnya, tapi tubuh ku terasa lemas.

"Kamu harus melayani ku satt ini" paksa nya cepat.

Dia pun membopongku dan dihujamkan penis nya memasuki liang surgawi ku. Di goyangkan penis nya maju mundur dengan cepat tanpa henti. peluh mulai membajiri tubuh kami. aku berusaha untuk mendorong jauh tubuhnya tapi hasilnya nihil. Dia memompaku kasar.

"Eemmmppttgg.. ahhh... eemmyppttt.. tolong lepaskan aku barry. tolong.. aku mohonnn.." ujarku meracau.

Dibalikkan nya tubuh ku dengan cepat, dia malah memasukkan penis nya dengan akurat. berkali-kali ia menggenjotku seperti aku ini boneka nya saja. Setelah kesekian kali nya, Baru ia berhenti dan mencium ku lembut.

" Aku sangat menginginkan mu, Gea. jadilah millikkuu..!!" serunya keras.

"Apapun yang kamu inginkan, pasti mustahil. Aku sudah bertunangan. tolong biarkan aku pulang." ujarku memohon

Dia mendekap erat tubuhku dan aku pun mencium bau colonge tubuhnya yang begitu menggoda. Di ciumnya kening dan bibirku sekali lagi dengan ganas layaknya harimau yang mengejar mangsanya. Apa yang harus aku lakukan?? siapakah dia sebenarnya?? mengapa ia lakukan hal ini padaku??

" tolong,, lepaskan ku. aku janji tidak akan menceritakan kepada siapapun. tolong, barry. kumohon.." pinta ku menangis pelan.

Rasa sakit disekujur tubuhku tak mampu ku lukiskan dengan kata-kata. Ingin rasanya aku berteriak, tapi semua lidahku kelu. entah bagaimana tubuh ku bisa tak berfungsi. Gerry, tolong akuuu..!!