webnovel

BAB. III Dunia Baru ku

Semester awal di kelas 11 pun dimulai. Para siswa dan siswi pun mulai berkumpul di halaman sekolah untuk melihat kelas mana yang akan mereka dapatkan. Setelah melihat pembagian kelas di papan pengumuman, kami mulai bergegas memasuki kelas untuk mendapatkan bangku favorit. Aku pun mulai memilih bangku favorit ku. Tepat dibelakang seorang siswa yang belum pernah ku lihat sebelum nya. Dia pun memandang lekat ke arahku hingga aku pun merasa aneh dengan tatapan nya. Tiba-tiba, beberapa siswi dari kelas lain pun masuk berdatangan dari kanan dan kiri pintu seakan-akan kelas kami gerbang sekolah. Dan ternyata yang mereka tuju adalah bangku yang ada di depanku. Suara - suara manja pun mulai di lantunan bak penyanyi pop yang mendayu-dayu. Aku pun memasang hands free ku dan mulai mendengarkan musik kesukaan ku. Ku buka buku pelajaran baru ku yang masih berbau perkamen pabrik yang kami dapatkan saat memasuki kelas ini. Buku-buku yang ditata rapi diatas tiap bangku. Dan ku mulai membaca perlahan. Akhirnya bel berbunyi dan semua fans dari siswa di bangku depan pun menghilang perlahan. Wali kelas baru kami pun tiba. Dan kami memulai dengan perkenalan singkat. Kami pun mengisi no hp kami untuk dimasukkan ke dalam grup kelas. Wali kelas kami pun orang yang paling baik diantara para pengajar lainnya. Beliau pun membagikan tips belajar dalam semester awal ini. Dan mulailah di isi dengan pemilihan ketua kelas dan susunan anggotanya. Kandidat ketua kelas pun di pilih oleh wali kelas kami yang bernama Pak Samuel. Dan disana ada 3 orang yang ternyata mereka pindahan dari sekolah lain. Dan siswa di bangku depanku ternyata siswa pindahan. Namanya adalah Gerry Raharjo. Dan dia ternyata adalah atlet bola basket dan taekwondo. Ah, pantas saja semua siswi mengenalnya. Dua siswa di sebelah nya pun tak kalah penting. Donni Herlambang, siswa tampan berkulit sawo matang dengan tinggi 187cm dan berbadan atletis juga. Dia dulu adalah kapten sepak bola di salah satu sekolah bola favorit di kota S ini. Sedangkan yang satu lagi bernama Charles Setiawan. Siswa tampan berkulit putih dengan tinggi 185cm dan berbadan atletis juga. Dia adalah seorang model ternyata. Wah, banyak sosok populer di Kelas ku. Dan ternyata kelas ku ada kelas favorit dari tahun ke tahun. Dipilih berdasarkan nilai yang tinggi dikelas. Dan terpilih lah Gerry sebagai ketua kelas, Donni sebagai Wakil ketua dan Charles sebagai Sekretaris. Dan tinggal memilih Bendahara, pak samuel pun meminta Gerry untuk memilih Bendahara sendiri. Entah mengapa, mereka bertiga pun menunjuk secara bersamaan ke arahku. Pak samuel pun takjub melihatku. "Kamu kan yang namanya Gea Putri?" tanya beliau takjub. "Iya pak. nama saya Gea Putri." ujar ku kaget dan tubuh ku refleks berdiri. "Baik, sekarang kamu ke depan Gea. mulailah perkenalan. pasti banyak dari mereka yang sudah pasti tahu nama mu tapi tak tahu siapa kamu." ujar beliau tersenyum. Hmm.. apa maksudnya ya? Bagaimana guru kelas 11 bisa tahu namaku, padahal aku bahkan jarang keluar kelas saat di kelas 10. Juga tak pernah ke ruangan guru sekalipun. Akhirnya aku pun berdiri disamping pak samuel." Halo, selamat pagi teman-teman." sapa ku hangat. Tiba-tiba gemuruh suara dari sopran hingga bass pun riuh terdengar bersamaan seperti sedang berdiri dalam konser Maha dahsyat "Paaaggiiiiiiii..." Jawab mereka serentak. Aku pun terkejut. wow.. mereka tersenyum dan balas menyapaku. tak seperti saat aku di kelas 10. "Perkenalkan, nama saya Gea Putri. salam kenal semua." ujar ku. Tiba-tiba mereka bertepuk tangan dengan riuh termasuk para siswa baru di sebelah - sebelahku. "Mungkin kalian semua tahu siapa Gea Putri kan?" Tanya pak samuel tersenyum ramah. "Taaahhhuuuuuuu... pak" jawab mereka semua terkecuali 3 siswa di depan. " Gea Putri adalah siswi yang mendapatkan nilai tertinggi seangkatan kalian. Dan ia pun belajar mandiri dengan kakak kelas kalian yang baru saja lulus. pasti kalian tahu kan siapa?" senyum pak samuel sambil menjelaskan. "Kak Jaassooonnn pak.." teriak mereka. Deg.. Tiba-tiba rasa sakit itu muncul lagi bagaikan dihantam batu yang besar dan tajam. "Beeettuuuulll.. nah, coba nanti kalian bisa saling bertanya di grup kelas kita jika ada yang membutuhkan belajar kelompok bersama. Dan kepada 3 siswa baru disini, kalian bisa berbaur dengan yang lain dan saling berbagi tips belajar yang selama ini kalian lakukan disekolah sebelumnya hingga mendapat nilai yang bagus. ok, sekarang kalian isi data di buku ini. nanti Charles akan menambah kan no kalian di grup kelas kita. Dan kalian berempat bisa duduk sekarang" jelas beliau. Charles mulai berkeliling dari satu bangku ke bangku lain. Dan setelah grup chat terbentuk, kami pun dipersilahkan untuk saling berkenalan dan berbaur satu sama lain.

Entah bagaimana nilai-nilai ku menjadi yang tertinggi seangkatan ku. Aku bahkan tak sadar dengan semua itu. tapi perjuangan ku belajar bersama kak jason setidaknya membuahkan hasil yang spectakuler. Setelah beberapa hari, kelas kami menjadi terkenal. Dengan adanya 3 siswa yang ter-Hot dan ter-Keren, membuat siswa siswi di kelas kami bangga. Tak hanya mengandalkan otak, tapi dengan bentuk tubuh yang ideal juga. Rata - rata di kelas kami bertubuh bagus dan proporsional dan mereka juga pilihan di kelas mereka sebelumnya. Jumlah kami pun tak banyak, hanya berisi-kan 30 orang (18 siswa dan 12 siswi). Pak samuel pun juga merupakan wali kelas jason saat masuk di kelas 11 unggulan. Hingga kini rekor kelas kami tak terpecahkan. Semua guru pun sangat puas dengan kelas kami. karena mungkin cara wali kelas kami termasuk berhasil dalam mencetak rekor siswa-siswi teladan. Akhirnya wali kelas dan para pengurus pun mengadakan rapat, dan rapat itu diadakan diluar jam sekolah. Kami pun berkumpul setelah pulang sekolah di rumah pak samuel. Aku pun sedikit terlambat karena grab mobil yang aku pakai sempat terhambat macet. Ku lihat mereka bertiga telah berganti pakaian. entah apakah sudah terbiasa dengan membawa baju ganti ataukah mungkin mereka beli saat perjalanan ke rumah pak samuel. mereka tersenyum melihatku masuk. "Kok lama Gee, macet kah?" tanya Gerry. "Iya nih, grab nya tadi kena macet. hehehe.." jawabku sambil tersenyum. Kami pun segera memulai rapat, dan pak samuel mulai membagikan tugas-tugas untuk kami. Mulai dari belajar kelompok bersama di beberapa tempat selepas sekolah, hingga saling meng-suport kegiatan satu sama lain dan merencanakan masa depan kelas kami. Setelah selesai, donni dan Charles pulang bersama karena arah rumah mereka sama. Dan Gerry pun mengajak ku untuk pulang bersama juga karena kebetulan arah rumah kami sama. "Yuk Gee, bareng aja sama aku. kan kita sejalan. Yuk, masuk." Ujar Gerry seraya membukakan pintu mobil nya. Aku pun masuk ke dalam mobilnya yang super bersih dan wangi. Aroma buah-buahan pun merebak. Dan mulai lah perjalanan pulang kami. "Aku dengar kamu sangat dekat dengan senior kita ya. Ada yang bilang kalo kalian mempunyai hubungan khusus. Apa benar, gee?" Tanya nya menyelidik. "Ya.. Namanya adalah kak Jason, kebetulan dia ketua osis kita dulu dan murid terpandai di sekolah kita. Dan aku juga sudah putus dengan nya." Jawabku sedih. "Oh, maafkan aku gee. aku jadi membuat kamu sedih teringat dia. sungguh, maafkan aku." Ujar nya dengan tulus. " Aku maafkan kok, tapi tolong jangan bahas dia lagi ya. karena aku sudah bangkit dari keterpurukan ku dan aku ga mau mengganggu pelajaran ku nanti." pinta ku. "Ok, aku janji. oh ya kapan-kapan boleh aku main ke rumah mu, gee?" Tanya nya lembut. "Iya, main aja. Karena orang tua ku tinggal di luar kota sekarang." jawab ku singkat. Dia pun mengangguk senang. Setelah sampai, aku pun turun. dan hari-hari baru pun ku mulai dengan indah. Setiap hari, kami selalu giat belajar. Dan saat pertengahan semester, Gerry pun akan mengikuti olimpiade basket se-kota S. Dia pun mengundang ku untuk datang. "Gee, bisa ga kamu besok datang ke acara olimpiade besok. nanti pulangnya aku antar ya. Please..." pinta nya serius. "Ok deh, sebagai seorang teman yang baik aku pasti datang mendukung mu." terangku.

Keesokan harinya, aku pun datang memakai pakaian casual dengan sepatu kets kesayangan ku. Kulihat semua siswi dari beberapa kelas pun datang memberikan semangat untuk Gerry. Saat pertandingannya selesai, Gerry pun bergegas ke tempat duduk ku di belakang. Dia tiba-tiba menarik ku, dan kami pun berjalan cepat menuju suatu ruangan. disana tidak ada siapa-siapa. tiba-tiba dia menutup pintu nya dan mengunci nya. "Kok dikunci, ger?" tanya ku heran. "Iya, sekalian aku ganti pakaian disini. masa iya pintu nya terbuka kan ga enak dilihat orang." jelasnya. "Nah lho.. lebih ga enak dong aku lihat kamu ganti pakaian..!" seru ku. Tiba-tiba dia pun membuka pakaian nya yang penuh dengan keringat. Terlihat otot bisep nya terpampang. Oh my GOD, aku pun segera menutup wajahku seketika. Badan nya yang bagus itu membuat detak jantung ku berdebar. pertama kalinya aku melihat orang lain berganti pakaian dihadapan ku. tiba-tiba, Gerry pun membuka tanganku dan memeluk ku erat. Aku pun tersentak kaget. Tubuhku yang mungil terasa seperti teraliri listrik. Aku terdiam tak sanggup bicara. Dan tiba-tiba ia mencium bibirku. Seketika waktu terasa berhenti. Apa-apaan ini!! mengapa ia mencium ku. Apa maksudnya? Anehnya lagi, tubuhku diam tak bergerak seakan-akan meng-iya kan perbuatan nya. Ciuman itu bagaikan teraliri listrik. Digigit nya lembut bibirku, dan lidahnya mulai menerobos masuk kedalam rongga-rongga bibirku. Aku seperti berhenti bernafas. belum pernah aku berciuman seperti ini. Ciuman nya membuat bulu ku meremang. Apakah aku jatuh cinta pada nya? Rasa apa ini? Setelah ia melihatku tersedak, dia pun berhenti. "Gea, mau kan kamu jadi kekasihku? Aku baru saja menandai mu tuk jadi milikku. Aku mencintaimu gee." Ujar nya seraya mengecup keningku mesra. Entah bagaimana lagi harus ku jawab. Tubuhku menolak kerjasama dengan bibirku. Dan tiba-tiba aku mengangguk. "Terima kasih Gee, i love You." ujarnya singkat. Tiba-tiba dia mengangkat tubuhku diatas meja dan menciumku dengan penuh hasrat. Inikah cinta? ataukah hanya pelampiasan ku saja?