webnovel

Di Dalam Pengepungan!

Volume 3 : Finish Volume 4 : Coming soon 'Sesuatu yang tidak terlihat menggenggam nasib kita semua.' 'Realita yang ada telah tergantikan oleh suatu zat terkutuk!' 'Itulah alasan pelarianku.' Jawa Barat 2030, dimana bencana kabut misterius selama 2 tahun membuat persatuan bangsa di dalamnya menjadi terpecah belah dan membaginya dalam kubu-kubu ganas. Tidak ada yang bisa masuk atau keluar dari sangkar kabut tersebut. Bahkan aliran listrik di daerah yang terkepung kabut mati total. Amirda Husein Renata yang berasal dari salah satu kubu mulai jenuh akan kejahatan kubunya. Ditambah dengan adanya surat misterius dari teman lamanya yang telah hilang, ia memutuskan untuk melarikan diri dari tempatnya dengan dalih menjawab panggilan surat tersebut. Namun, yang ditemukannya di luar tembok kubunya adalah suasana yang sangat asing yang mencekam dan kenyataan pahit tentang temannya yaitu dipenuhi oleh konspirasi yang dapat menghancurkan tatanan dalam kabut untuk selamanya, bahkan seluruh dunia. Sebuah alat pembentuk materi di luar nalar yang memungkinkan untuk menguasai dunia yang juga disinyalir dapat meningkatkan kemajuan peradaban bumi dalam waktu 1000 tahun selama 10 tahun. DI saat bersamaan, Amir mendapatkan kekuatan yang tak pernah ia sangka-sangka untuk membantu dirinya dan misinya. Apakah Amir dapat keluar dari kabut itu hidup-hidup?

HafidhAR97 · Ficção Científica
Classificações insuficientes
95 Chs

Sistem Pemintal Partikel

"Berapa kira-kira jumlah mereka?" tanyaku.

"Sepertinya hanya satu di lantai ini. Untungnya radar di tangan mereka belum masuk mode siaga. Lihat kemana mereka pergi!"

Jarak kami dan polisi itu hanya sekitar 12 meter. Namun ia tampak berbincang-bincang dengan satpam mall dengan gelagak tawa dan riang gembira. Tadi hampir saja.

"Sekarang yuk bang kita belanja." Dari wajah cemas dan tampang capek karena berjalan cepat kemudian berubah menjadi penuh riang gembira, seolah-olah kejadian menegangkan tadi sama sekali tidak terjadi. Pengaturan moodnya hebat sekali.

"Kalo belanja di tempat lain gimana?"

"Nggak bisa bang, repot kalo keluar lagi. Kita juga tidak tahu kalo ada polisi lintas waktu lagi di luar sana." jawabnya mulai menarikku lagi. "Pasti abang akan terkejut saat melihat supermarketnya."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com