"Kurasa kamu memang ditakdirkan untuk tidak mengetahui masa lalumu," ujar Al yang menghampiri Ameera di ayunan dengan membawakannya sebuah eskrim. Dia baru saja membeli eskrim itu dari penjual yang lewat, dia merasa tidak nyaman dengan suasana canggung karena Ameera masih sibuk dengan pikirannya, begitupula dengan dirinya.
"Terimakasih," kata Ameera yang segera mamakan es krim itu. "Padahal aku sudah siap untuk mengetahuinya … huhh." Ameera mehela napas panjang.
"Sudah kukatakan, bukan? Masa lalu itu tidak penting. Fokuslah dengan masa sekarang untuk masa depanmu." Al berayun di ayunan di samping tempat Ameera.
Jika dilihat dari kejauhan, keduanya nampak seperti dua bocah yang sedang bermain bersama sambil memakan es krim.
"Jika kamu sudah mengetahui semuanya, lalu apa yang akan kamu lakukan? Menemui orang tua kandungmu?" tanya Al lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com