Hari semakin gelap dan hal itu semakin mencipta rasa muak. Calista terlihat sedang menyandarkan tubuhnya pada dinding, tidak tertarik untuk memakai gaun malam yang telah ibunya pilihkan. Padahal gaun berwarna merah itu terlihat sangat indah dan akan semakin memancarkan keindahannya ketika membalut tubuhnya yang ramping. Kulitnya yang putih mulus akan terlihat berkilau berpadukan warna merah menyala.
Entah sudah berapa lama tenggelam dalam pikiran sendiri berirama dengan hembusan nafas lelah berpadukan tatapan sendu pada sang bulan hingga suara ketukan di pintu telah membawa kesadarannya kembali. "Masuk!" Jawabnya dari dalam. Sang maid memberitahu bahwa dia sudah di tunggu di ruang makan. Tanpa mengatakan apapun ekor matanya menajam, seolah tahu arti dari tatapan Nona nya, sang maid bergegas meninggalkan kamar. Sebelum enyah dari hadapan Nona nya lebih dulu membungkukkan badan sebagai salam hormat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com