Beberapa menit yang lalu di nurse station, Dika duduk di salah satu kursi dengan tak berdaya. Wajahnya menunjukkan tiada minat untuk melakukan apapun. Yah ... orang yang lagi menjadi favoritnya sedang tidak di hadapannya.
'Huft, kenapa Kak Winda lama sekali? Apa yang mereka diskusikan disana? Seandainya Aku sudah lulus, pasti Aku akan kerja juga disini. Aku bisa minta koneksi dari rekan bisnis Papa, ya sedikit curang asal Aku bisa dapat apa yang Aku mau' pikir Dika.
'Aaarrrgh apa yang harus Aku lakukan, ini sungguh membosankan. Entah apa yang mereka lakukan'. Dika menjadi uring-uringan sendiri namun hanya bisa ia pendam dalam hati, sebab tidak mungkin ia lampiaskan secara nyata. Setidaknya Dika masih bisa mengendalikan diri.
"Ada yang lihat perawat Winda nggak ya?" tanya Kepala Ruangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com