Sophia beranjak dari duduknya pergi ke ruang tamu supaya bisa berbicara lebih serius di sana, memegang tangan Noah sebelum pria itu sempat merespon yang dikatakannya.
Noah memandang Sophia yang tertunduk memandangi tangan yang bertumpu di atas meja. Ia menunggu wanita itu berkata walau sesungguhnya telinganya mendengar jelas bahwa Sophia hamil.
Noah tidak bahagia tidak juga kecewa. Mereka melakukan seks tanpa ikatan, meskipun suka bersama, tapi ada saat di mana mereka berpisah untuk mengurus tugas kuliah maupun nongkrong dengan teman yang berbeda.
Bisa saja ketika tidak bersamanya, Sophia tidur dengan pria lain.
Membayangkan pria lain selain dirinya menyentuh Sophia—memberikan kepuasan serta desahan nama lain selain Noah memberikan tusukan kecemburuan di hati kecilnya. Tidak dipungkiri rasa cinta tidak berbalas nya semakin besar pada Sophia. Ia tidak bisa mengungkapkannya cintanya sebab sampai saat ini belum menemukan tanda-tanda Sophia memiliki ketertarikan selain seks.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com