Sudah hampir sebulan sejak ruang latihan beroperasi. Ruangan itu tidak pernah kosong saat jam istirahat. Mereka pasti akan selalu berkumpul di sana dan melakukan segala hal, bahkan di luar bermain musik.
Seperti Seungjin dan Wonpil yang selalu mengerjakan tugas di sana, ataupun Young K yang mengajari Jae dan Snow Bahasa Korea.
Hari ini, saat Jae masuk ke ruang latihan, Ia melihat Snow yang sedang tertidur di sofa. Jae mendekati Snow dan memperhatikannya dengan seksama.
Sudah seminggu ini Ia selalu melamunkan Snow, menatap gadis itu saat di kelas, dan juga sangat bersemangat jika akan belajar bersamanya. Snow memang tidak secantik gadis-gadis lain yang sering mengikutinya, namun Jae tetap tertarik padanya. Ia juga selalu tertawa sendiri jika mengingat Snow yang selalu mencampurkan Bahasa Korea dan Bahasa Inggris dalam satu kalimat.
Pintu ruangan terbuka. Jae segera memalingkan pandangannya dari Snow. Seungjin masuk dengan membawa gitarnya. Ia menengok Snow sebentar, lalu berbalik pada Jae.
"Kau yang baru itu kan? Aku lupa namamu." kata Seungjin santai, dalam Bahasa Inggris.
"Jae." jawab Jae cepat. "Aku harus mengambil gitarku." katanya lagi lalu beranjak pergi.
Seungjin merasa aneh dengan tingkah Jae tadi, namun tidak terlalu mempedulikannya. Ia mengeluarkan gitarnya, lalu duduk di sofa lain, menghadap pada Snow.
Seungjin mulai memetik dawai gitar, memainkan melodi, sambil memperhatikan gadis itu. Tanpa sadar, ada senyuman di wajahnya, mengingat bagaimana pertama kali mereka bertemu.
Snow yang tertidur mendengar suara gitar. Ia membuka matanya perlahan-lahan dan berusaha mencari asal suara itu. Snow melihat Seungjin di hadapannya.
"Hai! Sudah lama?" tanya Snow yang masih mengantuk.
"Baru saja. Sudah bangun?" kata Seungjin sambil menyodorkan tisu padanya.
Snow bangun dan menerima tisu itu, kemudian mencari minuman di lemari es. Ia menemukan sekaleng soda yang langsung diteguknya sampai habis. Seungjin tertegun melihatnya.
Jae kembali ke ruang latihan membawa gitarnya, bersama dengan Young K dan Wonpil.
"Sudah bangun?" sapa Young K. Snow hanya menatapnya lalu mengerjapkan matanya. "Katakan penemuanmu tadi!" kata Young K lagi.
"Ah! Iya, benar." Snow baru teringat.
Snow lalu duduk di sofa dan membuka ponselnya. "Dengar baik-baik! Ada festival di Universitas Seni. Mereka juga mengadakan lomba band. Apa kalian mau ikut?"
"Wah, salju! Kau hebat! Jika kami terkenal, kau bisa jadi manajer kami." puji Wonpil bersemangat.
"Apa kita ini band?" Tanya Seungjin tiba-tiba dan membuat mereka semua menatapnya.
Like it? You may want to add this book to your library!
If you have some idea about my story,
please be free to comment it and let me know.
*ps: your power stone will be refill every 24 hours,
so spare me one of them, please.
Thank You xoxo.