webnovel

DANGELF

Sudah memiliki mate sejak dalam kandungan. Bukan mate biasa, melainkan demon penguasa kegelapan, Xavier. Bukan, ini bukan cerita tentang gadis lemah yang butuh perlindungan pasangannya melainkan ia gadis yang layak bersanding dengan sang demon. Ia adalah keturunan dari Queen of the Earth yang terakhir dan tentu saja ia juga memiliki kemampuan istimewa seperti sang ibu lalu pemberani seperti sang ayah yang merupakan alpha terkuat dari klan serigala. Zalyne, anak perempuan satu-satunya dari 4 bersaudara. Lalu memiliki mate, Xavier. Dibesarkan di akademi, lalu menjemput takdirnya sebagai pasangan sang penguasa kegelapan sekaligus mengemban tugas sebagai keturunan Queen of the Earth. Dipertemukan dengan perang besar antara Xavier dan saudaranya. Sebagai pasangan Xavier apa yang ia lakukan? Bagaimana kisahnya? Akan terjawab jika kalian membaca cerita ini. Membosankan di awal dan penuh kejutan di akhir (semoga). *** "Berhenti berbicara! Darahmu semakin keluar, bodoh!" "Berhentilah menangis. Jika aku pergi-" "Kau tidak akan pergi, aku akan berusaha untuk mengobatimu." "Jika aku pergi, jangan biarkan laki-laki dari klan manapun mendekatimu." Pria itu masih melanjutkan ucapannya. "Bodoh!" "Aku sudah membuahimu berkali-kali, aku yakin mereka akan tumbuh lalu menjagamu ketika aku pergi nanti." Tangis wanita itu semakin pecah. "Diamlah, iblis! Kau tidak berhasil, kita harus melakukannya lagi. Bertahanlah agar kau bisa membuahi ku lagi dan lagi." "Bagus, Little girl. Katakanlah lagi, aku senang mendengarnya." Reaksi perak itu semakin kuat sehingga ia memuntahkan darah terakhirnya sebelum menutup matanya. "XAVIER!" **** 100% MURNI DARI KEHALUAN SAYA.

ptrmyllln · Fantasia
Classificações insuficientes
5 Chs

BAB II

Bab awal memang membosankan yaa, tapi insyaallah bakal seru dipertengahan heheu, luvv💙💙💙

***

Serahkan takhta gelapan padaku, atau aku akan merebutnya secara paksa!

Pesan peringatan itu terdapat pada mayat iblis kepercayaan Xavier. Setelah membacanya, mayat tersebut berangsur-angsur berubah menjadi asap hitam.

Xavier mengepalkan tangannya. Jika menginginkan perang, baiklah Xavier akan menerima tawaran itu dengan senang hati.

Pria berwajah dingin itu tersenyum miring. "Aku jadi ingin meminum darah."

***

Menikmati cairan pekat berwarna merah seraya mengetuk-ngetuk kuku runcingnya membuat Xavier terlihat seperti demon murni yang haus akan darah.

"Apa yang sedang dilakukan gadisku, Kristof?"

"Nona Zalyne sedang tidur siang bersama ibunya, My Lord," ucap Kristof, salah satu iblis kepercayaannya.

Ia kembali mencecap rasa darah yang tidak begitu pas di lidahnya. Darah bukanlah sumber kehidupan demon, darah diibaratkan seperti cemilan bagi para klannya.

"Sebenarnya aku tidak ingin berperang tetapi aku sudah mencium aroma kemenangan, bagaimana aku bisa menolaknya?" Xavier mengangkat sebelah kakinya. "Berikan surat balasan pada Yavier, kita menyetujui ajakan perang itu. Pastikan dia sendiri yang menerimanya."

"Baik, My Lord."

Kristof menghilang meninggalkan sebuah asap yang mengepul di sana.

"Memikirkan peperangan membuatku lapar."

Tidak berapa lama kemudian, seorang iblis wanita memasuki ruangan Xavier. Pria berwajah dingin itu tersenyum miring, senyum andalan yang selalu ia keluarkan.

"Xavier."

Splash!

Kilatan cahaya langsung menghantam tubuh iblis wanita itu. Kilatan merah tersebut tercipta dari mata gelap Xavier yang kini berubah menjadi merah terang.

Secepat cahaya, tangan Xavier sudah berada di leher iblis itu hingga kakinya mengambang di udara.

"Beraninya kau menyebut namaku," ujar Xavier.

"A-ampun, My L-lord, akh!"

Wanita itu terhempas, sebuah kilatan cahaya kembali muncul merobek gaun terbuka yang dikenakan wanita itu.

Hanya dengan gerakan tangan Xavier mengalihkan wanita yang tadinya di lantai kini sudah berada di atas meja tanpa sehelai benang menempel di tubuhnya.

Xavier kembali memunculkan seringainya, taring yang ia miliki kini mencuat. Santapan lezat kini berada di depan mata. Ia mendekat, menyentuh setiap inci tubuh wanita yang meski sudah teraniaya masih menikmati sentuhan Xavier.

Siapa yang tidak ingin merasakan bercinta dengan demon penguasa kegelapan? Semua iblis wanita bahkan rela mati demi merasakan sensasi bercinta dengan sang raja kegelapan, tanpa mengetahui konsekuensi yang akan mereka dapatkan nantinya.

"Sentuhlah aku sesukamu, My Lord, tubuhku hanyalah untukmu," ujar iblis wanita itu.

Tanpa banyak bicara, Xavier melakukan penyerapan energi. Dengan memanipulasi pikiran iblis wanita itu bahwa Xavier sedang bercinta dengannya, dan dengan lancangnya otak sombongnya itu ingin memamerkan bahwa ia telah bercinta dengan sang demon.

Namun sayang sekali, teriakan terakhir dari sang iblis wanita itu terdengar menandakan ia tidak bisa merealisasikan rencana dari otak sombongnya itu.

Xavier kembali tersenyum miring, ia langsung menyerap energi dari wanita iblis ini. Taringnya yang dipenuhi darah hitam, kini berangsur-angsur menghilang, diikuti menghilangnya mayat iblis wanita di hadapannya.

"Ini menyenangkan."

***

Di sebuah kastil yang berbeda, dua makhluk immortal yang memegang kasta tertinggi di dunia kegelapan saling berbincang.

"Seharusnya demon murni seperti kaulah yang memegang dunia kegelapan, Yavier."

Yavier, pria mengalir darah demon dalam tubuhnya itu tersenyum miring. Kemudian berkata, "Tanpa peperangan pun aku dapat melengserkannya, tetapi bukankah peperangan adalah hal yang sangat menyenangkan? Kau juga berada di pihakku, dengan begitu setitik air pun kemenangan tidak akan didapatkannya."

Wanita berdarah demon itu tersenyum. "Tentu saja aku berada di pihak mu, ketika ia lengser maka aku pun bisa mendapatkan Xavier."

Yavier menatap wanita demon di depannya ini. Wanita cantik ini merupakan rebutan dari kaum demon maupun iblis. Namun, Yavier tidak menyangka mengapa wanita bernama Alexa ini hanya menyukai Xavier, demon lemah itu, dibandingkan dengan demon perkasa di luaran sana.

"Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa kau sangat menyukai Xavier." Ia menggeleng pelan.

Alexa merupakan teman masa kecilnya. Ia adalah anak dari pasangan demon kelas atas. Mereka bertiga dipertemukan dalam kelas bangsawan demon pada masa kanak-kanak. Mulai saat itulah Alexa menyukai Xavier yang merupakan saudara Yavier. Wanita itu menyukai Xavier karena sifatnya yang pendiam, hal itulah yang membuat Alexa tertantang untuk mendapatkannya.

"Kau sudah tau alasannya, Yavier," ujar Alexa. Ia sudah tidak sabar untuk memiliki Xavier seutuhnya.

"Aku mendengar jika dia sudah menemukan mate-nya."

Mata Alexa berkilat amarah, kilatan cahaya merah memancar dari bola mata tajam itu. "Aku akan membunuh mate-nya!"

Yavier tertawa. "Huh, aku tidak peduli dengan urusan percintaan kalian. Aku hanya menginginkan kekuasaan," ujarnya.

"Banyak yang akan kita dapatkan dalam perang kali ini, aku menjadi sangat bersemangat untuk mengikutinya," ujar Alexa.

Lalu kedua makhluk berdarah demon itu tertawa hingga membuat ribuan kelelawar berterbangan.

***

"Kak Zayn, apa sekolah menyenangkan?" tanya Zaly pada saudara tertuanya.

Zayn Apollora Asklepios, adalah putra pertama dari pasangan werewolf Zeus Ares Asklepios dan Hera Athena Demeter. Mewarisi sifat dingin dari sang ayah, dan lemah lembut dari sang ibu membuat Zayn digadang-gadang sebagai raja dari manusia serigala berikutnya menggantikan sang ayah.

Zayn hanya mengangguk mendengar pertanyaan Zalyne.

Gadis kecil bernama lengkap Zalyne Afrodite Asklepios itu berbinar. "Apa aku akan bertemu teman banyak?!"

Kembali Zayn mengangguk. "Ya, Zaly."

Zaly tersenyum senang, gadis kecil itu kembali bertanya, "Apa Zyssane juga ikut? Apa kita akan bertemu Zyddane?"

Untuk ketiga kalinya Zayn mengangguk.

Zaly bersorak kegirangan, ia sangat merindukan saudara bungsunya, Zyddane. Dane sebutan untuk anak terakhir dari pasangan Hera dan Ares. Dane sudah pergi ke akademi serigala karena keinginannya sendiri. Entah sifat siapa yang dituruni pria kecil bernama lengkap Zyddane Dionysius Asklepios itu.

"Hei! Aku tidak ingin bersekolah!" ujar Zyssane yang hanya mendengar kicauan saudaranya.

"Kenapa?" tanya Zaly.

Sane menghela napasnya, pria kecil itu menunjukkan wajah jengkelnya. "Sekolah tidak menyenangkan, akan ada banyak orang jahat yang akan kita temui nanti," ujar Sane. "Memuakkan sekali bertemu mereka."

"Benarkah?" Zaly memandang Zayn yang sedang memakan kue kukus. "Apa itu benar, Kak Zayn?"

"Aku akan bertanya pada ibu nanti," ujarnya.

"Aku tidak berbohong, aku sering mendengar percakapan dewasa tentang orang jahat. Semakin sering kita bertemu dengan orang baru, maka orang baru itulah orang jahatnya," ujar Sane.

"Orang jahat diciptakan untuk melengkapi orang baik. Diamlah Zyssane, aku tau kau tidak mau bersekolah karena kau tidak bisa tidur tanpa nyanyian ibu," ucap Zayn.

"Tidak! Itu tidak benar, aku sudah dewasa mana mungkin aku seperti itu," elak Sane tegas.

"Begitukah? Bagaimana jika malam ini gantian aku yang tidur bersama ayah dan ibu, kau akan tidur di kamarku," tantang Zayn.

Wajah Sane seketika menjadi pias. "Kamarmu terdapat hantu penyihir, aku tidak menyukainya."

"Katakan saja kau penakut!" ejek Zaly. Memang diantara saudara-saudara mereka, Zyssane lah yang paling penakut.

"Tidak! Aku tidak penakut, hanya saja ... hanya saja, akh! Aku sudah dewasa!" teriaknya.

"Benarkah anak ibu sudah dewasa? Ah, mengapa kalian begitu cepat besar? Ibu masih ingin menggendong kalian," ujar Hera yang baru saja bergabung dengan anak-anaknya.

"Ibu, aku sudah dewasa katakan pada Zayn dan Zaly. Aku tidak mau bersekolah karena akan banyak menemui orang jahat, katakanlah pada mereka, Ibu," pinta Zyssane.

Hera mengelus surai pirang milik Zyssane. "Sayang, kita hidup berdampingan dengan orang jahat dan baik. Orang jahatlah yang akan membentuk kedewasaan mu nanti, bukankah Sane kami sudah dewasa?"

Sane mengangguk cepat.

"Maka dari itu tidak perlu takut menghadapi orang jahat."

"Benar apa kata ibumu, Sane. Bukankah kau ingin menjadi seperti Ayah?" tanya Ares.

Sane kembali mengangguk.

"Ayah banyak menemukan orang jahat, karena orang jahat pula Ayah menjadi kuat. Jadi, apa Sane masih takut untuk bertemu dengan orang jahat?"

"Tidak, Ayah, aku akan melawan orang jahat lalu melindungi Zaly dari paman jelek itu. Dia salah satu orang jahat, bukan?" tanya Sane polos.

"Apa Sane merasa paman itu tidak baik?" tanya Ares balik.

"Ya, dia selalu mengganggu Zaly hingga menangis. Dia sangat jahat," ujar Sane.

Ares tertawa mendengar penuturan putranya, jika orang jahat adalah orang yang menggangu Zaly hingga menangis, lantas bagaimana dengannya yang selalu membuat saudara perempuannya menangis?

"Kau juga orang jahat karena selalu mengganggu ketenanganku," sambung Zayn.

Sane mendelik. "Diamlah!"

Kembali Ares tertawa diikuti tawa istrinya.

"Jadi, apa kalian siap untuk masuk akademi menyusul Zyddane?"

"Kami siap!" jawab Zayn dan Zaly.

Kemudian mereka memandang Zyssane yang tidak menjawab.

"Bolehlah," ujarnya malas.

***

Bersambung ...

____

Part 2 meluncur, yuk like dan komen.

Jadi guys Zaly itu merupakan anak perempuan satu-satunya dari 4 bersaudara. Mereka kembar 4. Zaly merupakan anak kedua.

1. Zayn Apollora Asklepios

2. Zalyne Afrodite Asklepios

3. Zyssane Hefaistose Asklepios.

4. Zyddane Dionysius Asklepios.

Oke, semoga kalian menikmati alurnya yaaa, ini agak sedikit membosankan. Memang pada dasarnya saya susah mikirin alur pas awal2 bikin cerita. Tapi, saya harap ini dapat menghibur, daahhh see you!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI!!!

With love, @ptrmyllln^^