webnovel

Menolong Naruto

Naruto dan Jiraiya berbelok pada sebuah tikungan untuk menghindari para wanita kesal yang mengejar mereka. Tikungan itu sangat tajam dengan membentuk sudut siku-siku dan tertutup pagar sehingga pengejar mereka tidak tahu apa yang ada di balik tikungan.

Ketika para wanita itu berbelok ke tikungan, bukan Naruto dan Jiraiya yang ada di sana, melainkan seorang gadis dengan rambut hijau zamrud yang tak lain lagi merupakan Emera.

Melihat ini, Para Wanita itu langsung berhenti sebelum mereka menabrak Emera. Sejak awal mereja tidak memiliki hubungan ataupun urusan dengan Emera yang membuat mereka tidak ingin melakukan hal buruk pada gadis itu.

Akan tetapi bukan berarti mereka akn pergi begitu saja. Salah satu dari mereka bertanya, "Apa kamu melihat dua orang belok ke sini tadi?"

"Tidak, aku tidak melihat siapa-siapa," jawab Emera sambil menggelengkan kepalanya. "Dari tadi, jalanan di sini tetap kosong. Bahkan aku masih berjalan tenang dan tidak menemukan masalah apapun."

"Oh, begitu. Maaf mengganggu kalau seperti itu kejadiannya. Beberapa saat yang lalu, kami sedang mengejar dua orang mesum yang suka mengintip wanita. Aku sarankan kamu harus berhati-hati saat ada di sini."

"Oh, baiklah. Aku terima saran yang bagus darimu. Ini membuatku lebih paham tentang betapa perlunya aku berhati-hati di desa ini. Soalnya aku adalah pengembara dan tidak terlalu familiar mengenai desa ini," kata Emera sambil tersenyum.

Para wanita itu memperhatikan Emera dengan heran. Emera memang memakai pakaian sedikit lusuh yang mana ini menunjukkan jika dia tidak mengganti pakaian itu selama beberapa hari ke depan. Dari ini dan tas punggung Emera, mereka mulai mempercayai jika Emera merupakan seorang pengembara atau dalam perjalanan jauh.

Akan tetapi di lain sisi, mereka juga merasa heran pada usia Emera. Mereka mungkin tidak tahu berapa usia asli Emera, namun setidaknya mereka sadar bila Emera masih sangat muda dan tidak seharusnya dia menjelajah seorang diri.

Para wanita itu hanya bisa menebak, bahwasanya Emera mungkin merupakan seorang ninja yang cukup lihai walau usianya masih muda. Lagian, ada banyak ninja di dunia ini dan terkadang terdapat individu yang kekuatannya tidak bisa dihitung hanya berdasarkan usia.

Perlu diingat, dunia Naruto bukanlah dunia yang damai. Mengabaikan semua ancaman besar seperti perang dan lain-lain, di sana masih ada bandit yang terkadang muncul dan menghalangi jalan. Gadis kecil biasa tidak mungkin bisa mengalahkan semua itu seorang diri.

Hanya saja Emera bukan gadis kecil biasa. Dia merupakan Cursed Children yang jika dia mau, dia bisa saja memukul dinding sampai roboh atau membuat pohon hancur sampai berkeping-keping. Dia tidak akan kalah semudah itu jika lawannya hanya merupakan bandit biasa.

Dengan hanya menggunakan kekuatan fisiknya, Emera dapat dengan mudah mengalahkan sebagian besar ninja tingkat Gēnin tanpa perlu berkeringat. Yah, walau dia masih dapat kalah dengan mudah melawan tingkat Jōnin dan di atasnya, sih. Tapi ini tetaplah sebuah prestasi yang cukup bagus di dunia Naruto.

Memangnya apa yang kalian harapkan? Emera bisa jatuh dengan sangat mudah jika lawab menggunakan Genjutsu dan dia sama sekali tidak memiliki Ninjutsu. Dari ketiga teknik bertarung dasar untuk seorang ninja, dia hanya mempunyai Taijutsu dan melakukan pertarungan jarak dekat.

"Apakah kamu perlu seorang pemandu? Aku bisa memandamu karena sedang senggang saat ini," ucap salah satu wanita dengan ramah sebelum berubah menjadi menyeramkan sambil mengatakan, "Ya, sekalian juga aku akan menghajar mereka berdua jika sampai ketemu!"

Wanita itu mengepalkan tangannya erat-erat, sampai terlihat urat-urat yang kaku pada kepalan tangan itu. Wajahnya terlihat menyeramkan dan dipenuhi dengan dendam tak terbalaskan. Sepertinya ini tidak akan berakhir dengan satu atau dua pukulan jika Naruto dan Jiraiya sampai ditemukan olehnya.

Beneran dah, gara-gara Jiraiya muridnya —Naruto— juga ikut terlibat. Bukan hanya itu, dia bahkan tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan riset untuk memenuhi tujuannya. Ini benar-benar menggambarkan sosok guru yang buruk dan tidak baik untuk didekati.

Namun mengabaikan fakta tersebut, Jiraiya sebenarnya adalah seseorang yang baik dan sangat menyayangi Naruto. Selain itu, gelarnya yang merupakan satu dari tiga Sēnnin legendaris tentunya memberitahukan bila dirinya sangat hebat dan perlu disegani.

Jika saja Jiraiya memiliki sikap lebih baik dan penuh tanggung jawab, maka dia menjadi salah satu orang yang cocok untuk menjadi Hokage menggantikan Hiruzen. Sayang sekali dia menolak kursi hokage dan memilih untuk mengembara.

Dia tidak salah, sih. Pada dasarnya, Jiraiya merupakan tipe yang lebih suka hidup bebas mengembara dari pada harus duduk di setiap harinya di belakang meja kerja yang malah akan membuat punggungnya kesakitan.

"Tidak, aku sama sekali tidak memerlukannya," sangkal Emera. "Lagi pula, aku sudah terbiasa berada di tempat asing dan menjelajah ke toko-toko yang belum pernah aku masuki sebelumnya. Aku bisa membaca petunjuk dan bertanya pada orang sekitar. Justru jika aku meminta bantuan kalian, aku akan merasa tidak tenang sebab merepotkan kalian semua."

"Baiklah jika itu adalah pilihanmu." Para wanita itu berbalik dan berjalan pergi sambil mengatakan, "Hati-hati saat kamu sedang berada di dalam pemandian! Selalu waspada dengan Pria mesum yang mungkin kamu temui, ya!"

"Ya, ya, baiklah. Aku sangat paham dengan itu! Aku cukup sering bertemu dengan binatang seperti itu saat sedang di desa lainnya!" balas Emera dengan sedikit berteriak.

Emera diam saja memperhatikan kerumunan wanita itu pergi menjauh darinya. Ia masih belum mengambil gerakan dan berdiri diam di tempatnya, menunggu mereka semua untuk pergi menjauh. Bagaimanapun, ia tidak ingin rencananya untuk mendapatkan pengajaran dari salah satu Sēnnin legendaris lenyap begitu saja. Sedikit bersabar bukanlah sesuatu yang mengganggu baginya.

'Apa kamu yakin ini baik-baik saja, diriku? Mereka bilang Jiraiya dan Naruto adalah orang mesum, lho! 'Gimana kalau mereka berdua malah berbalik ke arah kita?'

'Tenang saja diriku sendiri. Jiraiya mungkin akan menyerangku, tapi aku yakin tidak untuk Naruto. Walau Naruto merupakan seorang lelaki pada masa pubernya, dia tidak akan menyerang seorang gadis yang tidak berdaya. Bahkan, dia seharusnya akan membantuku saat Jiraiya menyerang nanti.'

"Kalian berdua keluarlah! Mereka semua sudah pergi dan suasana menjadi aman. Kalian tidak perlu khawatir untuk menunjukkan diri kalian sekarang."

Jika Emera terlalu cepat menyuruh Naruto dan Jiraiya keluar sebelum para wanita itu benar-benar pergi, maka mereka pasti akan menghampiri mereka berdua dan memukulinya. Bukan hanya itu, dia mungkin juga akan menjadi target pelampiasan mereka karena bagaimanapun Emera telah membantu Naruto dan Jiraiya untuk bersembunyi.

Emera bahkan sampai memberikan beberapa kebohongan pada para wanita itu. Ini sudah menjadi bukti yang lebih dari cukup jika ternyata Emera merupakan salah satu komplotan Jiraiya.