webnovel

Mengajak Bergabung

Orochimaru dan para bawahannya kebingungan dengan apa yang Emera katakan. Ini bukan reaksi yang aneh, bagaimanapun Orochimaru merupakan satu dari tiga Sānnin legendaris sedangkan Emera hanya merupakan seorang gadis kecil. Dari pada Orochimaru bergabung dengannya, bukankah lebih tepat kalau dibuat menjadi sebaliknya?

Karena rasa bingung dan heran itu, Orochimaru beserta bawahannya menatap heran pada Emera dengan mata kosong dan tidak memberikan respon atas ajakan Emera sebelumnya.

"Apa kamu tidak mendengarkanku karena jarak kita yang jauh, Orochi? Baiklah, aku akan mengulanginya kembali. Apa kamu mau bergabung denganku, Orochi?" kata Emera sambil tersenyum ramah, tanpa rasa bersalah atau memikirkan perasaan pihak lainnya.

"Apa maksudmu dengan ini, Gadis Kecil? Apa kamu sedang bercanda denganku?" Orochimaru menjadi kesal ketika merasa dipermainkan. Matanya berubah menjadi menatap tajam dengan aura membunuh kental atas rasa amarahnya itu.

"Tidak, tidak, aku benar-benar serius saat ini." Emera mengayunkan tangan kanannya ke kiri-kanan di depan tubuhnya dan melanjutkan, "Aku benar-benar ingin mengajakmu untuk bergabung denganku, lho. Apa kamu tidak percaya? Apa menurutmu, aku ini adalah sosok yang mencurigakan?"

'Mencurigakan!' inilah yang ada di dalam benak Orochimaru ketika Emera berusaha memberikan image yang tidak mencurigakan.

'Are? Apakah aku malah menjadi semakin mencurigakan?' Emera mengeluarkan sebuah keringat dari pelipisnya di balik senyuman ramahnya 😅.

"Bisakah kamu memberitahu dari mana asalmu dan apa keuntungan yang akan aku dapatkan jika bergabung denganmu, Emera?" Orochimaru berkata dengan sinis, meminta pembuktian dari Emera.

"Yah…, bagiamana, ya…? Sebenarnya aku sendiri kurang mengenal tentang organisasi ini karena baru beberapa hari bergabung dengannya. Tapi jika kamu bergabung denganku …." Emera mengeluarkan golok dari tasnya.

*Slash!*

Menggunakan golok itu, Emera menyayat lengan kirinya mengarah pada Orochimaru. Luka sayatan Emera tidak mengeluarkan darah ketika terdapat bekas luka yang lumayan lebar.

'Sakit! Tubuhku memang abadi, tapi aku masih bisa merasakan sakit, woy! Yah, kalau aku membandingkan ini dengan siksaan selama berada di area Tokyo, ini tidak terlalu sakit, sih.'

Mereka semua yang melihat itu merasa heran sama seperti sebelumnya. Namun setelah memperhatikan luka itu selama beberapa saat, mata mereka semua membelalak karena tercengang melihat kecepatan pemulihan tubuh Emera.

*Sss!*

Kabut hitam yang merupakan Invisible Black Matter menyelimuti tempat di mana luka sayatan berada. Beberapa sepersekian detik kemudian, luka tersebut langsung menghilang dan tangan Emera kembali sembuh tanpa sedikitpun bekas luka yang terlihat di sana.

Ketika Invisible Black Matter menyelimuti tangan Emera, Orochimaru dkk hanya melihat luka Emera yang tertutup dengan cepat. Mereka tidak dapat melihat Invisible Black Matter karena mereka bukan Ajin seperti Emera.

"Lihat! Aku memiliki kemampuan untuk memulihkan diriku sendiri dengan sangat cepat seperti yang bisa kamu lihat. Jika kamu bergabung denganku, kamu mungkin bisa mendapatkan kemampuan ini, lho," Emera mempertahankan senyuman tidak bersalah dan tidak memikirkan apa-apa tentang sesuatu yang baru saja dia lakukan.

"Ap-Apa-apaan itu? Apakah itu kemampuan regenerasi milik Hashirama?" tanya Orochimaru.

'Regenerasi dari sel Hashirama?' Emera memikirkan kembali tentang ini.

Dia sendiri bukan penonton setia Naruto dan hanya melihat animenya dengan cara di skip untuk mempercepat selesainya sebuah episode. Emera tidak memperhatikan detail kecil dan hanya mengambil garis besar dari yang ada di anime. Jika membicarakan tentang sejarah dunia Naruto, Emera sama sekali tidak memiliki gambaran mengenai itu.

"Tidak, aku rasa ini bukan regenerasi dari sel Hashirama." Emera menyangkal bahkan jika dia masih belum tahu apa itu sel Hashirama. "Tapi ini adalah sesuatu yang disebut sebagai Invisible Black Matter yang memiliki kemampuan penyembuhan. Oh, dan sebagai tambahan, Invisible Black Matter juga memulihkan luka fisik apapun dan kamu tahu sendiri, 'kan, bagaimana chakra itu?"

Orochimaru tertegun setelah memikirkan kembali yang Emera katakan. "Jangan-jangan …."

"Ya, aku memiliki kecepatan pemulihan chakra 100% dan bisa mengeluarkan jutsu terus-menerus selama jutsu itu tidak melebihi output chakra maksimalku. Kau tahu apa maksudnya ini, bukan? Terdapat seorang ninja yang bisa bertarung selama 24/7 tanpa istirahat, makan, maupun minum. Satu pasti merepotkan, bagaimana jika kamu memiliki 100 dari ini?" Emera tetap mempertahankan senyumannya agar terlihat lebih meyakinkan.

'Yah, masih banyak cara untuk mengalahkanku, sih. Aku tidak akan bisa apa-apa jika disegel, mudah terkena Genjūtsu, dan akan mati jika terkena serangan yang merusakkan jiwa. Tapi tetap saja, memiliki tubuh yang abadi akan memberikan keuntungan tinggi dalam pertarungan. Belum lagi, infinity chakra.'

'Kemampuan ini kurang lebih sama dengan Edo Tensei yang aku miliki. Tapi, dia bisa mempunyai ini ketika masih hidup, yang berarti aku juga bisa menerapkan ini pada diriku sendiri saat masih hidup. Aku memang sudah menyiapkan segel kutukan (Ten no Juin) untuk menyiapkan kebangkitanku kembali saat aku mati, tapi jika aku menggunakan itu, aku masih tetap akan mati berkali-kali.'

"Kabuto!" panggil Orochimaru.

"Ya, Orochimaru-sama!" Kabuto dengan pelan berjalan ke arah Orochimaru.

"Cobalah menguji kekuatan gadis ini. Jika dia cukup kuat, maka aku akan bergabung dengannya," perintah Orochimaru.

'Hou, kau ingin menguji kekuatanku terlebih dulu, ya? Ini memang pilihan yang bijak untuk diambil agar bisa memastikan kekuatanku. Semakin banyak kekuatan yang aku tunjukkan, maka akan semakin meyakinkan dirinya untuk bergabung dengan Inter-universe Guild yang aneh itu.'

Kabuto awalnya ragu-ragu hingga membuatnya terdiam untuk menerima ini. Dia sudah melihat bagaimana cara Emera mengalahkan ular besar yang telah dipanggil ninja Sunagakure dan berapa banyak ninja Sunagakure yang telah Emera bunuh.

"Ada apa? Apa kamu tidak ingin melakukan apa yang aku perintahkan padamu?" Orochimaru melirik pada Kabuto di belakangnya.

"Tidak, saya akan melakukan, Orochimaru-sama." Kabuto menggelengkan kepalanya, menyingkirkan pikiran lain yang ada di dalamnya.

*Tap!*

Kabuto melompat ke atas kepala patung Hashirama dan menatap dengan serius pada Emera. Ia tidak berharap untuk menang, setidaknya dia ingin selamat dalam pertarungan ini.

"Tenang saja, Kabuto. Aku tidak akan membunuhmu, kok!" Emera memasukkan golok ke dalam tasnya untuk membuktikan kata-katanya.

---

Di dalam Inter-universe Guild, Elena sedang menonton tentang Emera dan Orochimaru. Dia senggang saat ini, tidak ada satupun pelanggan terlihat di sana, yang membuat orang lain bertanya-tanya, kenapa dia masih mau mendirikan kafe sepi seperti ini? Tentu saja, alasannya adalah karena ini sebenarnya merupakan Guild Antar Dimensi.

Elena melihat aksi Emera dalam sebuah cermin. Cermin tersebut memiliki fungsi yang sama seperti televisi, hanya saja jauh lebih hebat karena bisa menampilkan sesuatu yang ada di dunia lain secara real-time.

"Hah, lagi-lagi Gadis itu memanggil tempat ini dengan sebutan aneh. Padahal tempat ini masih sangat normal menurutku."

Dengan mata yang tampak lesu, Elena memperhatikan seisi kafe ini. Di sana memang memiliki penampilan wajar dan normal layaknya kafe biasa. Hanya saja, tidak ada satupun pelanggan di sana yang menunjukkan tidak ada satupun pendapatan.

"Apa lain kali aku harus mengubah ini menjadi toko emas, ya?" monolog Elena.