Rebecca mengambil makanannya begitu dia sudah sampai di depan itu, lalu dia mendekati Samuel dan mengayunkan makanan itu di hadapan Samuel.
"Kamu nanti malam mau satu kamar sama Sienna?" tanya Samuel.
"Eitss, jangan," larang Arga.
"Tuh, enggak diizinkan," kata Rebecca dengan senyum mengejek.
"Iyalah enggak diizinin. Orang dia mau indehoi," balas Samuel.
"Indehoi aku juga mau dong, Sayang," pinta Rebecca.
"Ehem," deham Lisa melihat putrinya yang kadang-kadang konyol.
"Mama, biasa nih aku ngidamnya aneh," kata Rebecca.
"Kamu yang aneh. Ada-ada aja ngidamnya," balas Lisa.
"Udah ya, Ma, aku mau naik ke atas dulu," kata Rebecca.
"Iya, Sayang. Jangan lari-lari, ingat bayi yang ada di kandungan kamu," kata Lisa.
"Tuh dengerin orang tua kamu," kata Vina.
"Iya, Ma," balas Rebecca.
Rebecca menaiki anak tangga satu per satu dengan pelan. Saat sudah di kamar, dia melihat Sienna sedang membacakan dongeng untuk Kaila dan Theodor tersenyum.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com