Ibu Marta mengulas senyum, kemudian ia menoleh ke arah Rio yang sudah berdiri di sampingnya, dengan tampang yang dibuat seolah ia sedang gelisah.
"Rio... kamu mau kan hidup mandiri, tinggal berdua sama Jamal?"
"Sa-saya..." gugup Rio sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"-rumahnya enggak terlalu besar kok. Cuma ada satu kamar, satu kamar mandi, satu ruang makan, satu ruang keluarga, sama ruang tamu." Jelas ibu Marta. "Mama pikir kalo kalian tinggal berdua, Jamal biar bisa cepet mandiri."
"Em..." manik mata Rio melirik ke arah Jamal yang sedang menatapnya tajam. Tatapan mata yang seolah menyuruh Rio agar menolak permintaan ibu Marta.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com