"Orang-orang gila! Pergi dari rumah gue!"
Setelah memaki Abraham dan beberapa pria lainnya, Rio buru-buru menutup kembali pintu rumahnya. Namun sayang, belum sempat pintu tertutup rapat, tangan kekar Abraham berhasil menahannya.
Tidak mau menyerah sampai disitu, Rio menggunakan kedua tangan, berusaha sekuat tenaga agar bisa menutup pintu tersebut. Ia juga menggunakan lengan, menambah kekuatan untuk mendorong pintu rumahnya.
Sayang, usaha Rio sia-sia karena Abraham dibantu oleh Tegar, Anjas dan juga preman yang pernah babak belur dihajar oleh Jamal. Sehingga tenaga Rio kalah imbang. Kondisinya yang hamil tua juga membuat remaja itu mudah cepat lelah.
Melawan tenaga Abraham sendiri saja, Rio tidak akan mampu. Ditambah lagi dengan tenaga beberapa pria yang lebih kuat. Rio tidak akan sanggup, hingga akhirnya-
Brak!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com