"apa?" sepertinya satu dari dua lelaki yang nampak gelisah masih belum yakin atas ucapan nona nya, mereka menuntut konfirmasi.
Aruna tidak memberikan jawaban. dia sekedar menarik bibirnya lurus.
Vian lah yang barusan mempertegas dengan kata "apa?"
"Ya, aku rasa aku tidak perlu mengulangi kata-kataku," Aruna menatap Vian, Vian terlihat mengejapkan matanya berulang seolah belum bisa menerima kenyataan.
berbeda dengan Thomas, meskipun gelisah, Aruna cukup tahu lelaki berambut platinum itu lebih pandai menutup dirinya sehingga sulit dibaca Aruna.
Bagaimanapun juga Aruna yakin si rambut platinum, sempat menatap agak lama ajudannya. sejujurnya lelaki bernama Thomas inilah yang paling menyita perhatian Aruna.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com