Entah mengapa memandikan Aruna menjadi kegiatan yang ia nantikan akhir-akhir ini, terlebih si pria berhajat bisa mengajak istrinya menikmati malam yang menyenangkan. Dia berniat memanjakan istrinya seperti saran mommy Gayatri.
Ketika jemari tangan lelaki tersebut menapaki bibir merah favoritnya. Mata perempuan mengerjap, terlihat tangannya turun ke bawah memegangi baju di atas perut.
Hendra bangkit dari pembaringan, menggeser tubuhnya lebih dekat pada tubuh Aruna, sambil merunduk memastikan keberadaannya kian dekat dengan sang istri, Mahendra membisikan dugaan: "Sayang, apa kamu lapar?"
Aruna tidak menjawabnya. Butuh waktu 5 menit, untuk menemukan kesadaran di tubuh Aruna, kekuatan untuk duduk.
Ia menuruni ranjang tanpa kata, melihat barang-barang yang tadinya berserakan karena ulah kemarahan, nyata sudah rapi seolah tidak terjadi apa pun di kamar ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com