webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urbano
Classificações insuficientes
1020 Chs

III-125. Tidak Tahu Diri

Entah mengapa memandikan Aruna menjadi kegiatan yang ia nantikan akhir-akhir ini, terlebih si pria berhajat bisa mengajak istrinya menikmati malam yang menyenangkan. Dia berniat memanjakan istrinya seperti saran mommy Gayatri.

Ketika jemari tangan lelaki tersebut menapaki bibir merah favoritnya. Mata perempuan mengerjap, terlihat tangannya turun ke bawah memegangi baju di atas perut.

Hendra bangkit dari pembaringan, menggeser tubuhnya lebih dekat pada tubuh Aruna, sambil merunduk memastikan keberadaannya kian dekat dengan sang istri, Mahendra membisikan dugaan: "Sayang, apa kamu lapar?"

Aruna tidak menjawabnya. Butuh waktu 5 menit, untuk menemukan kesadaran di tubuh Aruna, kekuatan untuk duduk.

Ia menuruni ranjang tanpa kata, melihat barang-barang yang tadinya berserakan karena ulah kemarahan, nyata sudah rapi seolah tidak terjadi apa pun di kamar ini.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com