Suara azan berkumandang. Ahsan melihat musola kecil, ia berhenti di situ untuk solat asar. Ia turun memakai kemeja dan sarung tangan, membuka pintu segera menurunkan nona muda.
Salwa menyiblakan rambut Ahsan ke belakang, saat itu jantung Ahsan berdegup terasa keras seperti dentuman bom, berhentilah di belakang dan tetap melanjutkan langkahnya. Salwa turun ia berpegangan pada lengan Ahsan. Ia melepas pegangan dan hijabnya lalu berwhudlu, lalu berjalan pelan dengan merambat di tembok.
Aura kecantikannya terpancar air wudlu membuat seperti bersinar, ia segera memakai mukena, saat akan solat.
"Kamu islam kan?" tanya Salwa menoleh ke Ahsan.
"Iya." sambil mengangguk
"Lalu kenapa tidak solat? Cepat wudhu lalu jadi imamku." titah Salwa.
"Ta__" belum selesai.
"Tiada alasan mengapa ada yang bisa melukaiku solat karna Allah melindungiku, jika aku meninggal dalam keadaan seperti itu, apakah nanti akan mati syahid? Allah yang melindungi kita." jawab Salwa. Ahsan mengungkapkan langit.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com