Pemuda tampan bangun tepat jam setengah satu malam. Dia segera berwhudhu dan salat malam. Setelah satu jam dia bangun dari sajadahnya dan kembali menghadap laptop karena ide sudah datang dan tidak bisa ditunda.
[ Cerpen 1
Hujan deras turun di tanah Jombang dua santri putra sedang membeli kitab untuk perlengkapan sekolah diniah. Karna hujan belum reda mereka duduk sambil menanti hujan reda.
"Sepertinya masih lama ini Kang Saif, saya deres dulu ya," ujar salah satunya. Keduanya membaca dan mematla'ah kitabnya.
"Astagfirullah ...Ya Allah ... dulu hamba sering mempermainkan hati wanita," ucap sadar Saif, temannya menaikan wajah menutup kitab dan mendengarkan Saif berbicara.
"Sama Kang, apa alasan sampai bisa mondok?" tanya Ayub.
"Karna sering keluar malam Ayah segera memasukkan ke Pesantren. Kini aku menikmati hari-hariku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com