Hufffff
Estttt
Ahsan mengriyipkan mata saat mengambil benda berwarna merah cerah itu, lalu menjimpit.
"Kalau tidak mau pakek, aku buang ya?" tanya Ahsan, Salwa berjalan cepat mengambil benda itu.
"Ini terpaksa, amis bau ikan ...." keluh Salwa lalu berjalan masuk ke kamar, Ahsan mencuci tangannya namun matanya melihat kaki yang memerah tanpa alas kaki.
"Ceh ..."
"Tidak baik kecap seperti itu," ujar Salwa menegur lalu masuk kamar dan menutup pintu. Ahsan menyelesaikan masakannya.
Cukup lama Salwa di kamar mandi tidak kunjung keluar, Ahsan mulai cemas. Ahsan menggedor pintu kamar.
"Nona mari makan, sudah aku siapkan, tapi juga tidak tau rasanya bagaimana, tapi aku yakin pasti mantap kok. Aku sangat yakin enak sekali rasanya. Yakin lezat bin enak ...." ajaknya, karna tidak ada jawaban Ahsan mendobrak. Melihat Salwa yang kembali menyeret tubuhnya. Ahsan bergegas membopong Salwa.
"Ya Allah ... Jangan memaksakan diri Nona, jangan menyiksa diri!" tegur Ahsan dengan nada tinggi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com