"Lihatlah ... ada."
Gibran menaikan layar ponsel Diana dan membaca.
***
Siang itu sangat terik, "Kang Hanafi ...." panggil putra Kiai ke salah satu santri yang juga shohibnya.
"Iya Gus Wahab," jawab santri yang baru saja berlari dari serambi masjid.
"Kang ambilkan kaset qosidah di ndalem, di bawah lemari tivi ya," ujarnya.
Hanafi mengangguk lalu berjalan cepat, ke ndalem, didalam rumah sederhana, santri ini masuk ke rumah Kiai hanya sekedar diruang tivi, karna sudah menjadi salah satu santri kepercayaan dia masuk dan mencari apa yang di pinta Gusnya, dia menemukannya lalu berjalan dan merasa senang.
Kejadian tidak terduga telah terjadi dia terpleset dan menubruk salah satu santri wati hingga pada akhirnya dia menumpang diatas tubuh santri yang menutup wajahnya.
"Astagfirullah ...." suara Bu Nyai, keduanya bangun dan kepergok, keduanya tidak bisa berkata-kata.
"Ada apa Bu?" tanya Kiai yang datang karna suara Bu nyai.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com