"Bagaimana setuju? Mari kita lakukan sunnah rosul," ajak Ahsan, tiduran miring menghadap keistrinya, Salwa terlihat gugup.
"Nona mari ..." ajak Ahsan duduk.
'Masya Allah dia mau ngapain?... Aduh merinding, jika menolak aku akan berdosa, jika aku mau gengsi amat," batin Salwa, menggigit bibir bawah meneguk ludah. Ahsan berbaring lagi.
"Nona, nona di ajak ibadah kok berpikir," ujar Ahsan.
"Ibadah seperti apa?" pertanyaan Salwa membuat Ahsan berpikir lalu tertawa puas.
"He he he pasti pikiran nona tercampuri ... Hayo ... Apa? Tadi ..."
"Ini waktunya solat dhuha," sahut Salwa cepat karna tidak mau Ahsan tau kalau tadi dia berpikiran sunnah dalam bentuk hubungan suami istri.
Khoooorrr
Herrrrrr
Herrrrrr
Keduanya tertawa mendengar Ayahnya mendengkur.
"He he he," suara tawa mereka kemudian saling menatap, Ahsan turun dadi ranjang lalu berwhudlu, Salwa turun ia mengambil napas panjang lalu menginjakkan telapak kakinya kelantai, ia pelan-pelan merambat dan berjalan ke kamar mandi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com