Tepat Jam Dua siang Bulan masih berada di rumah sakit Sudah dua jam Bulan ada di luar kamar pasien Duduk sampai bosan Tetapi tak ubahnya Bulan untuk pulang dan tetep memilih berada di sana entah sampai kapan
Saat ini di Dalam kamar Bumi ada Tante Dewi yang menemani nya bersama Atta dan Bianca yang Baru masuk setelah mereka berdua menemani Bulan di luar Oh Jangan melupakan Alex yang sekarang duduk bersebelahan dengan Bulan Sambil asyik bermain game di ponselnya
Bulan melirik Alex berusaha cuek pada Cowok yang sedang asyik dengan Dunianya sendiri Tak Jarang Alex berseru saat ia merasa menang tak tahu apa yang dimainkan intinya Alex terlihat bahagia memainkannya
tiba-tiba Alex melirik ke arah Bulan membuat Bulan merasa gugup karena posisi nya dirinya sedang menatap Alex dari samping lebih tepatnya Bulan menatap Rambut Alex yang berwarna Biru itu terlihat seperti Ayam sepuhan
" Hayyo ngapain liat-liat gue " Alex Tersenyum jahil
" Siapa yang liatin Kamu " Sahut Bulan " aku cuma..."
" Cuma apa " Cuma missed Call " Alex tertawa tetapi Tawanya tak berlangsung lama karena Bulan malah Menatapnya dengan wajah Bingung " Jangkrik ya ? Emang "
Wajah Bulan seketika berubah jadi Datar namun bibirnya terbuka sedikit.ia menghela nafas dan kembali menatap lurus ke depan ke arah Tembok putih di seberangnya
" nggak bosen nunggu di sini terus " tanya Alex tetap memainkan game di ponselnya
Bulan menggeleng " nggak "
" Emang Lo nggak pegel Duduk Mulu " tanya Alex lagi
" nggak "
" Lo suka sama gue nggak "
" nggak "
" Lo sayang sama Samudra "
" nggak " Bulan kesal Sedetik setelah itu, bulan melotot dan tersadar " Eh ngapain sih "
" Gotcha "Alex berseru ia tertawa lagi " lagian nggak apa-apa terus "
Bulan cemburut dan mendengus pelan ia melipat tangannya ke atas perut dan kembali menatap tembok putih Tadi.alex menoleh sekilas ke Bulan menahan senyumnya Lalu ia menghentikan permainan di ponselnya.
" jalan-jalan yuk keliling ke rumah sakit atau mampir ke mini market gitu Atau Lo mau ke. Kantin Rumah sakit tapi kalua di kantin di rumah Sakit makanannya aneh-aneh semua ! Alex berujar
" Gue nggak mau "
" samudra nggak bakalan marah Asal Ceweknya bahagia dia Pasti ikutan bahagia Yuk Lo pacar nya Samudra kan " Sahut Alex Tersenyum lebar
" nggak " ngomel Bulan
" Jual amat Lo kayak Samudra Emang Jodoh kali iya Lo berdua " Alex berdecak kagum " Ayo lah daripada Lo bengong terus di sini bahayakah Lo bisa kesambet Lo nggak tahu setan-setan di sini Demen sama anak kecil " Lo kan kayak anak kecil badan nya kayak anak SMP "
" apaan sih " Bulan semakin gerah mendengar omongan Alex ia pikir Alex orang nya Tenang Tetapi ternyata Bawel "
" Yuk " Alex Bangkit Dari Duduknya menunggu Bulan ikut berdiri juga " apa perlu gue izin dulu sama Samudra nih "
" nggak perlu " Bulan mencegah ia tak mau Bumi mengetahui kehadiran di sini Dengan Berat hati Bulan berdiri dan menerima ajakan Alex " Dari pada Bumi mendingan gue ikut Alex batin Bulan
Dua orang itu pun beranjak dari tempat menelusuri lorong.Bulan memberi Jarak setengah meter dari Alex.Beberapa
suster Dan orang-orang yang melintasi Alex Dan Bulan terlihat tercenung sesaat ketika mereka menatap Rambut nyentriknya Alex mungkin karena warnanya yang terbilang cetar jadi mereka mau saja memberi perhatian hanya untuk melirik Rambut itu
Saat dua manusia itu tiba Di lift Alex menekan tombol yang akan membawa mereka ke lobi Rumah sakit Tak sampai satu menit mereka tiba Dan keluar dari bilik lift
" kita mau ke mana " tanya Bulan
" Minimarket " balas Alex
" Jauh nggak "
" Jauh di ujung kulon " Alex Tersenyum manis
" Nggak ah males ke kantin rumah sakit " ucap
Bulan sembari berhenti berjalan membuat Alex berposisi beberapa langkah di depan nya
" Ya Tuhan Bulan memang cantik iya " gumam Alex
" Ngomong apa " Celetuk Bulan yang tak begitu jelas mendengar ucapan Alex tadi
" nggak " Alex menoleh dan menggeleng ' Gue bercanda kok minimarketnya ada di sebrang Rumah sakit Dekat kok "
Mereka berdua kini Jalan beriringan keluar dari lobi Menuju depan Rumah sakit yang berjarak puluhan meter Dari jauh mereka ?Memang
Bulan Jalan di depan Alex di belakang mereka berdua terlihat seperti adik dan kakak hingga menimbulkan perhatian beberapa orang yang melihat mereka
Tak lama kedua Sampai ke tepi jalan Raya kendaraan berlalu-lalang dengan Cepat seperti tidak memberi kesempatan bagi mereka untuk menyebrang Bulan mendengus tidak sabaran
" Ayo " Alex mengajak Bulan untuk menyebrang tangan kirinya terangkat ke udara menyetop Sejenak kendaraan yang Lewat sedang tangan kanannya menggenggam pergelangan Bulan.
Akhirnya mereka pun Sampai ke minimarket Bulan masuk lebih dahulu ke sana, Diikuti Alex yang ngekor di belakang
Tujuan Bulan ternyata ingin membeli Es krim ia mengambil sebungkus Magnum white almond dan menunggu Alex untuk membeli Sesuatu Alex menatap Es krim itu lalu ikutan mengambilnya dari Freezer Es krim
" Udah ? nggak mau Jajan lagi " Tanya Alex
Bulan menggeleng " nggak ini aja "
" Ya udah "
Dua sepasang kaki menapak di lantai Rumah sakit mereka sama-sama memakan Es krim dengan gaya tersendiri Bulan memakannya dengan manis dan penuh hati-hati Sedangkan Alex gragas Giginya terlalu kuat sehingga ia sama sekali tidak terlihat ngilu saat mengigit Es
" Makasih ya " Bulan mengucapkan kalimat itu yang kedua kalinya pada Alex
" iya sama-sama "
mereka berdua sudah tiba di lorong yang membawanya ke kamar Bumi Di luar kamar Bumi ternyata ada Atta Dan Bianca Bulan pun berlarian kecil ke arah mereka dan berdiri di hadapan mereka
" Weh anjir Gue kaget gue " Atta ternyata terkejut akan kehadiran Bulan yang tiba-tiba itu " Dari mana Lo berdua " tanya Atta setelah ia lihat Alex yang baru datang dari arah kanan
" Habis dari minimarket Bulan memamerkan Es krimnya " Dibeliin Sama Alex "
" Waaaah pilih kasih Lo " Atta protes " Mana gue juga mau es krim nya"
" Nanti Gue sisain stik es krim "
" Yee enak aja " Atta mencibir Alex malah tertawa dan menoyor kepala Atta
" Bumi lagi tidur ya " Bulan bertanya Bianca
Bianca mengiyakan " Tante Dewi lagi ke Kantin laper katanya Lo mau masuk "
Bulan mengintip Bumi lewat kaca itu yang berjarak dua meter kemudian ia mengangguk Jantungnya Seketika berdebaran kencang hingga membuatnya menjadi gugup padahal Bumi sedang tidur dan bisa dipastikan cowok itu tak sadar akan kehadirannya
Bulan membuka pintu masuk ke sana dan berjalan mendekati Bumi.ia melirik EKG itu melihat grafik yang muncul di sana bergerak secara stabil itu artinya kondisi jantung Bumi baik-baik aja
Setelah ia berdiri di dekat Bumi, Bulan memakan Es krimnya lagi sambil terus memandang Bumi satu tangannya menyentuh Bumi menyalurkan kehangatan dari dalam dirinya
" Hai " sapa Bulan " Gak tahu kenapa aku Rasanya ingin mau nangis Mulu liat kamu, lanjut Bulan dengan suara yang mulai bergetar
" Aku mau ngomong sama kamu Aku mau jelasin ke kamu kenapa aku nggak pernah ngabarin kamu Aku takut ngomong langsung ke Kamu aku takut kamu nggak percaya Tapi Bumi alesen aku nggak ngabarin kamu itu karena dua bulan aku di Rawat di Rumah sakit Aku trauma aku harus ngelewatin banyak proses sampe aku harus Sembuh Total Sekarang aja aku masih harus Check-up dokter lagi pula aku tinggal bareng Orang lain aku nggak punya siapa-siapa lagi "
Bulan terdiam menahan diri untuk tak menangis ia memandang Bumi tak bosan-bosan melihat wajah tampan itu walau sekarang ketampanannya sudah dinodai luka di pipi Bulan menggigit bibir bawahnya ingin Rasanya mencium kening Bumi lagi
tetapi ketika Bulan hendak berucap lagi mendadak kelopak mata Bumi bergerak seperti ingin membuka matanya Lantas Bulan menjauh dari Brankar dan memutar badan ke belakang ia berjalan cepat ke arah pintu tetapi pas tangannya baru saja menyentuh knop pintu tiba-tiba langkahnya terhenti saat Bumi terdengar
" Bulan "
Mulut Bulan terbuka ia tak tahu harus berbuat apa sekarang Bumi memanggilnya Suaranya pelan dan halus tetapi terdengar bingung Bulan memejamkan matanya menggigit bibirnya bawahnya tanda panik
Bulan tak mau membuat Bumi marah-marah karena ia tahu keberadaan di sini.Bulan menarik nafas begitu dalam dan mengembusnya dengan Cepat pilihan Bulan hanya satu keluar dari kamar dan bersikap seperti ia bukanlah pemilik nama yang di sebut tadi
Akhirnya Bulan keluar dari kamar Bumi dan menutup pintu itu tetapi tidak rapat.Di luar kamar Bumi menghela nafas lega tetapi raut wajah tetap terlihat panik
"Aku mau pulang"
" Lho kenapa Lan " tanya Bianca
" tadi Bumi manggil aku tapi aku nggak nyaut Aku langsung keluar " ujar Bulan
" kok " Alex bingung
" aku nggak bisa " kata Bulan " aku takut Aku mau pulang aja aku nggak mau Bumi marah lagi pokoknya aku nggak mau bikin dia benci sama aku "
ketiga Orang itu Awalnya Diam,akan tetapi akhirnya Atta angkat bicara
" Bianca kamu masuk aja kalau Bumi nanya soal Bulan mana bilang aja Bulan nggak ada di sini " ujar Atta
Bianca mengangguk " iya udah Aku masuk
Dulu ya "
Bianca pun masuk ke kamar Bumi Sementara Bumi masih sibuk menghabisi Es krim dengan Eskpresi panik yang tak kunjung luntur Dari wajahnya ia merasa sangat takut Bumi marah apalagi beberapa hari yang lalu perkataan Bumi terngiang di pikirannya untuk tidak menampakkan wajah Di depan dia atau Bumi akan membencinya
" Kamu jadi pulang " ucap Alex setelah terjadi hening beberapa detik lamanya
Bulan tersadar dari lamunan Singkat dan mengangguk " jadi ini mau langsung pulang "
" yuk Sama gue " Alex menawarkan diri tanpa Bulan berharap
" nggak usah gue bisa pesen ...."
" pergi sama gue aja lebih aman dibanding naik ojek online Samudra kan ditakuti Orang-orang dia kan leader Alexander nah Gue di bawah Samudra " Alex Tersenyum
ia beranjak dari tempat duduk, berdiri di hadapan Bulan dengan senyum garis Alex itu ganteng Tampannya ada kebulean-bulean padahal dia nggak keturunan Bule
" ayo " Alex berlalu di hadapan Bulan bermaksud agar cewek itu ikut jalan bersamanya Bulan malah tetap Diam di tempatnya sambil menatap Atta menahan tawa
" Udah Lo ikut aja " menghela nafas Bulan menurunkan Es krim nya yang Tadinya mau ia lahap lagi seperti lama sekali Bulan menghabiskan es krim itu.Usai berpamitan ke Atta Bulan menoleh ke arah Alex yang sudah jalan menjauhi Dirinya
" Alex tunggu "