webnovel

CINTA tapi gengsi

rosasevina20 · Adolescente
Classificações insuficientes
86 Chs

Bab 66

Bara Berdiri Di dekat jendela kamar Bulan sambil menatap lurus ke sebuah kertas yang saat ini ada ditangannya Kertas itu Bukan cuma sehelai, tetapi banyak semua adalah hasil buatan tangan Bulan.Ada puisi ada juga Lukisan gambar wajah Cowok yang Tentunya Bukan Bara

Berkali-kali Bulan mengucapkan apa yang ada di kertas itu membacanya dalam hati sambil mencerna maksud dari kalimatnya Dapat Bara simpulkan, Semua yang Bulan tulis adalah Tentang Cowok yang telah lama menghilang Dan Bulan rindukan selama ini

Tentang Cowok yang Bulan Cintai sejak SMA, lalu berpisah akibat kecelakaan yang menimpanya tiga Bulan lalu Semua tulisan itu mendeskripsikan bagaimana perasaan Bulan pada Bumi Nama yang selalu tertera Dalam kalimat syairnya

Senyuman getir muncul di wajah Bara, matanya menatap nanar kertas-kertas itu Dan menghela napas berat.ia tak tahu selama ini yang ia lakukan hanyalah menyakiti Bulan ia tak tahu bahwa selama ini hati Bulan ternyata Bukan untuknya

ketenangan Bulan Lantas buyar ketika pintu kamar terbuka lebar lalu sosok Bulan berdiri di sana.Bulan terkejut, Tentu saja Matanya langsung tertuju pada Tumpukan kertas yang ada di Tangan Bara Segera ia berlari menghampiri Bara dan ingin merampas kertas, Tetapi Bara menahan nya

" Bara Jangan Bilang kalua kamu Udah baca semua tulisan yang ada di kertas itu " Bulan sangat panik

Bara tersenyum tipis Dan meletakkan kertas itu kembali di atas meja " Maaf tapi aku udah baca semuanya "

" kamu baca semuanya ! Bulan makin Cemas

Bara mengangguk " Maaf juga aku udah lancang masuk ke kamar kamu Aku cuma penasaran kenapa hampir setiap malam Aku Denger kamu Nangis aku liat kamu Murung duduk di Deket Jendela sambil nulis sesuatu Aku mau tahu karena aku pikir kamu bakal butuh Temen Buat Curhat Tapi kamu Buat ngomong Sama aku "

Dadanya seperti diikat tali yang melilit Kencang, terasa Sesak hingga sulit bernafas

" Aku cuma mau jadi Orang yang berguna Buat kamu Aku siapa denger Semua Cerita kamu, Curahan hati kamu pokoknya semua masalah yang sedang kamu hadapi " Lanjut Bara " Dan setelah aku tahu jawaban Dari pertanyaanku , kenapa sikap kamu berubah jadi pendiem dan jarang ngomong Sama aku sekarang aku ngerti.apa ngerti apa yang kamu Rasain selama ini"

" Bara,aku ...."

" Aku nggak marah akan marah Bulan Aku tahu setiap Orang pasti punya masa lalu Entah masa lalu yang menyenangkan atau sebaliknya Aku juga tahu setiap Orang berhak melupakan atau menerima masa lalu itu " Tambah Bara " Aku tahu kamu masih sering mikirin Cowok yang kamu Cintai Sejak SMA dulu bahkan pas kamu lagi bareng aku kamu pasti mikirin dia "

Bulan tertunduk tak tahu harus berkata apa lagi ia merasa kehabisan kata untuk mengungkapkan apa yang di pikirannya ia merasa dirinya tertangkap basah oleh Bara

" Aku nggak pernah maksa kamu buat suka sama aku " Bara membuat Bulan menatapnya seperti yang ia lakukan pada Gadis itu " Aku butuh Cewek yang tulus Sayang sama aku Bukan karena balas Budi "

" Bara aku bisa..."

" Aku tahu raga kamu emang di sini selalu di Deket aku Tapi pikiran kamu dan hati kamu nggak di sini tapi di Bumi kan " Selak Bara Bulan, satu hal yang kamu harus tau " Bara menyentuh pipi sekilas, matanya tak lepas dari Retina milk Bulan " Aku sayang sama kamu tulus.Aku nggak pernah berharap kamu bakal bales perasaan aku karena Setiap Orang punya berhak untuk membalas perasaan atau nggak.Aku nggak bisa maksa kamu sama kayak kamu maksa aku Buat benci sama kamu nggak akan bisa Bulan "

Sebulir air mata turun dari sudut mata Bulan ,ia tertunduk sembari mengusap hidungnya terlalu sering membuat Orang lain sakit hati membuatnya merasa tak berguna lagi di Dunia ini Orang sebaik Bara pun sakit hati karena perbuatannya yang tanpa ia sengaja

" Aku nggak pernah mau kamu terima aku karena Balas Budi atau karena kamu pikir aku udah baik sama aku Aku nggak butuh itu Lan ! sambung Bara

" Seharusnya dari awal kamu Bilang ke aku, kalua kamu masih belum bisa terima aku " Kata Bara lagi " Jadi kita nggak perlu persiapin acara pertunangan Kita Aku nggak mau ada Sesuatu yang terpaksa di sini "

Sejenak Bulan diam Dan menangis tanpa henti Hingga akhirnya ia memeluk Bara dan pelukan itu di balas olehnya Bara mengelus kepala Bulan menghirup Aroma rambut Cewek itu Dengan penuh perasaan ia sangat suka dengan pelukan hangat itu meski ia tahu ini mungkin menjadi pelukan terakhirnya Bulan

" Bara aku minta maaf "

" kamu nggak perlu minta maaf Aku yang seharusnya minta maaf nggak Bisa ngertiin kamu Dari awal "

Bulan semakin mengeratkan pelukannya ia tak mengerti pada Dirinya sendiri mengapa ia tak bisa jatuh cinta pada Sosok baik Dan lembut seperti Bara karena Hatinya malah memilih Cowok galak macam Bumi yang sekarang telah Benci pada Dirinya Bulan memejamkan matanya berharap apa yang telah menjadi pilihannya akan membawa hal baik dalam hidupnya

" Aku sayang Sama kamu Lan " setelah Pelukan itu terlepas Bulan menyeka air mata yang berjejak di pipi lalu berusaha untuk Tersenyum Tatapan yang Bara berikan padanya mengisyaratkan betapa Sakitnya perasaan Cowok itu Bulan tak tega, Namun tak bisa juga untuk menatap nya Balik "

" Makasih buat semuanya Aku tahu terima kasih nggak bakal cukup bales semua kebaikan kamu selama ini ke aku Bara Tapi kali ini aku janji aku akan pernah lupain kamu dan kita bisa berteman baik kali ini aku bakal Tepatin Janjiku " tutur Bulan

Bara mengangguk sambil tersenyum sekali lagi Bulan memeluk Bara mencium aroma maskulin Cowok itu Seandainya bisa Bulan akan memilih untuk Jatuh cinta pada sosok Bara tapi perasaan itu nggak bisa di paksakan karena sekarang Bulan Sangat mencintai Bumi